Paringin (ANTARA) - Pekan pertama Ramadhan, jajaran Board of Director PT Adaro Indonesia, dipimpin Presiden Direktur Adaro, Priyadi menyambangi area studi dan pengembangan projek pascatambang pada area bekas tambang Kabupaten Balangan.
Bersama Djohan Nurhjadi, Direktur HRGA & IT, Hendri Tan, Direktur Marketing, Heri Gunawan, Direktur Finance, Lili Partiwi, Direktur Procurement, dan Wahyu Sulistyo, Direktur Operasional, mereka berkeliling, melihat langsung perkembangan studi paska tambang terintegrasi tersebut.
Mulai floating dock, dengan sejumlah kolam observasi pelepasan bibit ikan, ternak madu kelulut, pembesaran ikan jenis lokal, hingga buku bertajuk avifauna, terpapar jelas pagi itu, Rabu (6/4).
"Pertanyaan yang kerap berkutat pada persoalan mau diapakan lubang bekas galian usai tambang tak lagi aktif, menjadi pertanyaan sentral, dengan pengembangan kawasan terintegrasi seperti ini, tentu akan menjadi jawaban sekaligus role model untuk diterapkan di tambang lain, yang dikelola Adaro," ujar Priyadi.
Selain itu, terang Priyadi, hampir semua tambang batubara di Indonesia, punya karakter dan ciri khas dalam pengembangan program paska tambangnya.
"Adaro dengan yang berlangsung saat ini, berupaya maksimal mengintegrasikan sejumlah aspek, baik lingkungan, sosial, dan nilai keekonomiannya," terangnya.
Senada Priyadi, Hendri Tan turut menegaskan nilai keberlanjutan harus terimplementasi dalam semua aspek.
"Adaro senantiasa memperhatikan tambang dan pascatambangnya yang memperhatikan kelestarian alam, keselamatan lingkungan sosial, serta kesejahteraan para stakeholder nya," katanya.
Hendri juga berpesan agar tim menjaga semangat untuk terus belajar, mau beradaptasi dengan perubahan jaman yang berlangsung, kemajuan ilmu dan teknologi yang kian pesat. Itu semua, tukasnya, merupa andil Adaro demi Indonesia semakin jaya.