Sejumlah pemanah tradisional Akhwat dari Murakata Horseback Archery usai skoring berbagi hafiah sembako (ANTARA/M. Taupik Rahman)
Memanah merupakan olahraga Sunnah Nabi Muhammad yang berpahala jika dikerjakan
Barabai (ANTARA) -
Para pegiat olahraga panahan tradisional di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang tergabung dalam Murakata Horseback Archery (MHA) terus tingkatkan kemampuan para anggota dalam membidik target agar anak panah atau arrow tepat sasaran.
"Disamping latihan setiap hari, kami biasanya setiap bulan nya juga menggelar skoring internal atau bertanding sesama anggota MHA guna meningkatkan kemampuan dan menguji hasil dari latihan serta silaturahmi," kata Koordinator Lapangan MHA, Lalu Gunawan Farte, Selasa (22/3) di Barabai.
Menurutnya, skoring ini juga sering dilakukan jika mendekati tournamen yang biasanya digelar se-Kalsel dan yang terdekat ini akan digelar di Angsana sehabis lebaran.
"Skoring kali ini kami lakukan dadakan di jarak yang jarang kami latihan yaitu untuk Ikhwan 50 meter dan aduan 60 meter sedangkan akhwat jarak 40 meter dan aduan 30 meter," katanya.
Sedangkan kalau lomba biasanya untuk akhwat cuma di jarak 20 meter serta ikhwan 40 meter dan 70 m. "Kami latihan dan meletakkan bantalan biasanya di jarak segitu, jadi kami mencoba kemampuan anggota di jarak berapa pun harus bisa," katanya.
"Karena skoring lomba ini lebih kepada ajang silaturahmi jadi hadiahnya masing-masing membawa dan juara 1,2,3 nanti yang memilih hadiah maunya yang mana, bisa sembako atau apapun yang dibawa oleh peserta," katanya.
Musim seperti ini diterangkan Gunawan, ternyata hadiah minyak goreng yang malah dipilih para juara khususnya akhwat.