Batulicin (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melakukan kunjungan kerja untuk belajar pengelolaan sektor pariwisata ke Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Tanah Bumbu Hj. Mariani di Batulicin Rabu mengatakan, Bupati Tanah Bumbu HM. Zairullah Azhar minta kepada petugas yang di berangkatkan agar belajar dengan sebaik.
"Harapannya sepulang dari Banyuwangi bisa memajukan objek wisata di Tanah Bumbu," kata Mariani.
Ia mengatakan, Kabupaten Tanah Bumbu secara geografis berada di tenggara pulau Kalimantan yang juga menjadi pintu gerbangnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara karena Tanah Bumbu bertetangga dengan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dicontohkan Mariani, seperti Kota Jakarta dengan Kota Tanggerang, dimana banyak pendatang dari daerah lain menuju Jakarta namun harus melewati Kota Tanggerang. Sama halnya dengan Kabupaten Tanah Bumbu, kalau pengunjung hendak ke Penajam maka harus melewati Kabupaten Tanah Bumbu.
Dengan semangat itulah, Kabupaten Tanah Bumbu mempersiapkan diri menyambut IKN dengan harapan daerah kami bisa menjadi tempat tujuan wisata bagi warga IKN.
Sementara itu, dipilihnya Banyuwangi menjadi tujuan kunjungan kerja karena Banyuwangi merupakan daerah yang berhasil mengelola sektor pariwisata. Dimana semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya terfokus pada Pariwisata.
“Hal itulah yang menjadi perhatian Pemkab Tanbu untuk belajar dan menggali informasi bagaimana pengelolaan pariwisata di Banyuwangi,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banyuwangi, mengatakan pengelolaan pariwisata perlu adanya Kerjasama semua pihak. Misalnya saja Dinas Perhubungan yang mengatur lalu lintasnya. Keberadaan Dishub penting dalam berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan festival pariwisata yang berkaitan dengan penggunaan jalan.
"Satu Festival melibatkan semua SKPD. Apakah itu Dinas PUPR, Dishub, DLH, Dinas Pariwisata dan lainnya. Semua harus saling membantu dan siap terlibat di dalamnya," ujarnya.
Berkaitan dengan destinasi wisata, jika ada desa yang memiliki potensi wisata maka Pemkab Banyuwangi akan datang ke desa tersebut untuk mendorong dan memberikan masukan kepada mereka bagaimana sebuah destinasi wisata terbentuk.
Dari mulai membentuk Pokdarwis hingga masyarakat mengerti pariwisata. Karena destinasi wisata tidak boleh merugikan masyarakat, tapi wajib menguntungkan masyarakat. Pariwisata tidak boleh pula merusak alam, itu yang dilakukan di Banyuwangi.
Tanah Bumbu belajar pengelolaan pariwisata ke Banyuwangi
Rabu, 16 Maret 2022 18:22 WIB