Pengurus ESI siapkan atlet jelang Porprov

Perlombaan e-sport yang baru-baru ini dilaksanakan pada SMADA Cup 2022 di Amuntai, dimana banyak peserta yang ikut perlombaan. (ANTARA/Eddy A)

Melihat potensi atlet e-sport kita tersebut, kita optimis bisa meraih prestasi di ajang Porprov XI nanti,

Amuntai (ANTARA) - Meski perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Kalimantan Selatan masih cukup lama namun pengurus Olahraga Elektronik atau E-Sport Indonesia (ESI) cabang Hulu Sungai Utara (HSU) sudah menyiapkan 32 atletnya untuk bertanding.

Ketua Pengurus ESI Kabupaten HSU Muhammad Maulana di Amuntai, Kamis (24/2) mengatakan, tim mobil legend dari ESI HSU baru saja menjuarai perlombaan tingkat Kalsel.

"Melihat potensi atlet e-sport kita tersebut, kita optimis bisa meraih prestasi di ajang Porprov XI nanti," ujar Maulana.

Maulana mengatakan, guna mengasah kemampuan atlet, pihaknya juga mendaftarkan sebanyak 10 orang mengikuti seleksi kualifikasi kejurnas dalam rangka persiapan Indonesia mengikuti kejuaraan e-sport di Vietnam.

Meski pun peluang untuk lolos sangat kecil mengingat ESI HSU belum lama terbentuk dalam membina atletnya, namun pengalaman yang diperoleh bisa mengasah kemampuan para atlet e-sport Kabupaten HSU dalam persiapan menghadapi Porprov XI.

Saat ini pun, lanjutnya masih berlangsung Kejuaraan Kalsel Major dimana sebanyak tiga tim atlet e-sport HSU menjadi finalis yakni dua tim Free Fire dan satu tim Mobile Legend.

"Semoga menjadi juara untuk memperkuat mental dan semangat atlet e-sport kita," katanya.

Maulana menyadari citra olahraga jenis ini masih agak miring dipandang oleh sebagian masyarakat karena sifatnya permainan atau game.

Bahkan para orang tua ada yang tidak mengijinkan anaknya ikut dalam pembinaan maupun perlombaan e-sport karena khwatirnya anak mereka kecanduan game online.

"Menjadi tantangan bagi pengurus ESI untuk membangun karakter atlet e-sport agar tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang," katanya.

ESI berencana membina para atlet e-sport agar menjadi contoh teladan bagi kalangan anak-anak dan remaja dalam menekuni jenis olahraga game online tersebut.

"Bahkan kita ingin membantu anak-anak yang kecanduan game online berubah menjadi atlet e-sport yang berprestasi," katanya.

Maulana juga bersyukur karena di salah satu lembaga pendidikan formal di Kabupaten HSU sudah tersedia Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang salah satunya mengajarkan mata pembelajaran e-sport diharapkan semakin mendorong perkembangan e-sport di HSU.