Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina mengatakan, pemerintahannya mempersilahkan investasi membangun ballroom besar yang berdampingan dengan sungai.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan itu untuk mewujudkan kotanya sebagai kota MICE singkatan dari Meeting, Insentive, Convention dan Exhibition.
"Saya gandeng beberapa perusahaan dan pengembang untuk menjadikan kawasan-kawasan pinggiran sungai menjadi tempat yang nyaman untuk gedung pertemuan, untuk event, bikin gedung ballroom yang bagus pinggir sungai, kita beri izin" ujarnya saat menjadi narasumber Podcast Antaranews Kalsel, Senin lalu.
Menurut dia, MICE itu terkait bagaimana kota menjadi tempat meeting, event-event berskala besar lainnya, di mana Kota Banjarmasin memiliki potensi terbaik untuk itu, bahkan secara geografis.
"Kota Banjarmasin tempat yang paling nyaman dan mudah secara geografis didatangi, karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia," tuturnya.
Sehingga wilayah Indonesia paling Timur dan Wilayah Indonesia paling Barat, ujarnya, datang ke tengah Indonesia ini, yakni, Ibu Kota Provinsi Kalsel ini paling mudah dijangkau.
Karena sejak awal, ucap Ibnu Sina, slogan pemerintahannya "Banjarmasin Baiman" yang dijabarkan sebagai kota barasih wan nyaman, diantaranya untuk mewujudkan sebagai kota MICE tadi.
"Orang tidak akan datang kalau kota kita kotor, makanya harus bersih jalan-jalan kita, lingkungan kita, sungai kita, yang terakhir bersih sampai kehati, karena kota kita, kota religi," paparnya.
Sementara itu, makna nyaman, yakni, kota yang memberikan kenyamanan baurusan, yakni, cepat dan mudah dalam pelayanan, kemudian nyaman bersekolah atau menempuh pendidikan, nyaman berobat karena sudah ada banyak fasilitas kesehatan, kemudian yang terakhir nyaman berusaha.
Semua ini, kata Ibnu Sina, fokusnya ada tiga, yakni, penataan sungai untuk revitalisasi sungai untuk pariwisata dan transportasi sungai.
"Sungai kita fungsikan dengan baik untuk nemecah transportasi darat, kini sudah ada lima dermaga kita bangun, kita integrasikan dengan transportasi umum di darat," paparnya.
Kemudian fokus kedua melahirkan wira usaha baru berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kota perdagangan dan jasa, tentunya Kota Banjarmasin harus unggul di situ.
"Fokus terakhir bagaimana pelayanan yang cepat dan mudah dengan basis smart city Banjarmasin," ujarnya.