Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Irian Noor, menyatakan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, saat ini darurat bencana kebakaran lahan dan hutan.
"Sebagai salah satu langkah antisipasi, Pemkab Kotabaru membentuk tim terpadu penanggulangan bencana kebakaran, serta membangun posko terpadu di lingkungan sekretariat daerah," kata Irian Noor, di Kotabaru, Kamis.
Tim terpadu tersebut beranggotakan, jajaran TNI Angkatan Darat, Polres Kotabaru, Dinas Kehutanan, TNI Angkatan Laut, serta satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya.
Tim akan bekerja di Posko yang efektif mulai dibentuk saat dinyatakan sebagai daerah yang darurat bencana kebakaran lahan dan hutan hingga akhir November 2015.
Diharapkan, dengan dibentuknya Tim dan dibangunnya posko sebagai pusat kegiatan dan pemantauan, peristiwa kebakaran lahan dan hutan di Kotabaru dapat diminimalisir dan tidak membahayakan.
Kegiatan tim akan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti enam unit mobil pemadam kebakaran berkapasitas tinggi, dan tiga unit mobil tangkai suplai berkapasitas masing-masing 5.000 liter.
Selain infrastruktur, sarana dan prasarana yang cukup, tim juga akan didukung dengan sumber daya manusia yang handal dibidangnya, terutama dari BPBD yang sudah terlatih dalam melakukan pemadaman, baik di lingkungan permukiman maupun di daerah kawasan.
"Di Kotabaru tidak ada asap gambut, apabila terjadi kebakaran sifatnya hanya sementara karena langsung bisa dipadamkan. Berbeda apabila asap gambut di mana sulit dipadamkan dan juga berbahaya," tutur Irian.
Dia mengemukakan, pada Rabu (16/9) di Kabupaten Kotabaru ditemukan tujuh titik api, yang tersebar di sejumlah daerah.
"Hampir setiap hari di wilayah perbatasan Kotabaru, seperti, Sungai Durian, Sengayam dan sekitarnya terjadi kebakaran," kata Irian.
Tujuh titik api itu berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ujar Irian tersebar di sejumlah wilayah di Kotabaru.
Selain di Kotabaru, BMKG juga mendeteksi di Kabupaten Banjar 34 titik api, Kabupaten Tanah Laut 14 titik api, Tanah Bumbu 10 titik api, Barito Kuala 2 titik api, Tapin 14 titik api, Balangan 1 titik api, Tabalong 1 titik api.
"Secara keseluruhan di Kalsel pada Rabu (16/9) ditemukan sekitar 83 titik api," terang dia.