Rantau (ANTARA) - Ustad Abdul Somad alias UAS kenakan baju dan syal berbahan kain sasirangan khas Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan saat ceramah di depan kediaman Bupati Tapin, Rabu, (17/11).
Mariyatul Ikrimah pengrajin sekaligus ketua kelompok usaha kerajinan kain sasirangan Cintawari di Desa Timbaan mengungkapkan, motif sasirangan yang dipakai UAS mengadopsi dari kebudayaan masyarakat Dayak di Tapin.
“Baju yang dipakai UAS bermotif Kalayangan Bakacak Pinggang dan syalnya bermotif Buhan Tikup,” ujarnya, Kamis.
Kalayangan Bakacak Pinggang, menggambarkan orang-orangan penjaga padi yang sudah menguning di ladang dari burung pipit yang suka memakan.
Sedangkan, Buhan Tikup menggambarkan berupa tali yang terus bersambung dan tidak pernah putus, seperti halnya dalam kehidupan yang terus berjalan dan tidak akan pernah berhenti.
“Terimakasih kepada UAS yang telah berkenan memakai sasirangan kebanggaan kami,” ujarnya.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengungkapkan UAS nampak serasi memakai sasirangan bermotif khas daerahnya itu.
“Nampak bungas (baik dan bagus) sekali UAS memakai sasirangan kita,” ujarnya.
Motif sasirangan khas Tapin itu diantaranya : Naga Balahendang, Bawang Tunggal, Gitik Pulantan, Gasing Kemuning, Ayunan Raja Datu Ujung, Dandang Badangung, Topeng, Parang Balingan.
Selanjutnya, motif Buhan Tikup, Papan Surui, Halang Manyaung, Kalayangan Bakacak Pinggang, Pucuk Papakuan, Anak Bujang Bagandeng Tangan, Daun Sirih dan Gagatas.
Informasi tentang kain sasirangan itu dapat dilihat melalui media sosial Instagram milik kelompok itu, namanya Timbaansasirangan.
Baca juga: UAS ajak masyarakat bantu bangun Majelis Attazkiah di Tapin Kalsel
Baca juga: UAS beri tausiyah dan letakkan batu pertama pendopo majelis di Tapin
Baca juga: UAS ajak masyarakat bantu bangun Majelis Attazkiah di Tapin Kalsel
Baca juga: UAS berikan ceramah di kediaman Bupati Tapin Kalsel