"Sejumlah pohon kayu ditebang dan sebagian lahan yang ada di sekitar hutan lidung itu juga dibersihkan untuk persiapan tanam palawija," kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru, Nor Ipansyah di Kotabaru, Sabtu.
Dikatakan, kalau kondisi tersebut dibiarkan dikhawatirkan akan mengganggu sumber air baku waduk yang selama ini menjadi andalan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Kotabaru, khususnya di wilayah perkotaan.
Ia berharap, penegak hukum dan pemerintah daerah segera mengambil langkah konkrit, untuk melakukan pencegahan perambahan yang lebih luas lagi, dan menertibkan agar kawasan hutan lindung terhindar dari perambahan.
Ditambahkan, perambah membersihkan areal dengan cara memotong pohon-pohon yang tumbuh dan memanfaatkan musim kemarau ini untuk lahan pertanian.
Ipansyah mengemukakan, kerusakan kawasan hutan lindung dan sebagian lahan yang menjadi res area sumber air baku waduk terjadi di daerah Gunung Sari, dan Gunung Ulin.
Semakin hari, debit air di Waduk Gunung Ulin berkurang rata-rata 20 centimeter. Apabila tidak ada hujan turun, diprediksi dua pekan lagi waduk Gunung Ulin kering.
"Karena saat ini saja debit air tersisa sekitar empat meter, sementara setiap hari terjadi penyusutan hingga 20 centimeter," terang dia.