Amuntai (ANTARA) - Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Hulu Sungai Utara menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sambil menunggu proses pembuatan Surat Keputusan (SK) Bupati selesai.
"Para orang tua menginginkan menerapkan pembelajaran tatap muka secepatnya, jadi kami takut juga jika orang tua memindahkan anak mereka sekolah ke tempat lain," ujar Kepala SDN Murung Sari 4 Hj Kamsiah di Amuntai, Rabu (3/11).
Kamsiah mengatakan, sekolahnya sudah memenuhi syarat untuk menyelenggarakan PTMT dan tinggal menunggu SK Bupati untuk pelaksanaannya.
Pihak sekolah juga sudah berkonsultasi dengan pihak Satgas Penanganan COVID-19 dan pihak Satgas mempersilakan sekolah menerapkan kebijakan menerapkan PTMT dengan syarat penerapan Protokol kesehatan yang ketat dan mendapat pengawasan secara berkala dari pihak Satgas.
"Siswa kita juga tidak mengenakan seragam sekolah untuk sementara dan memakai pakaian bebas pantas karena belum mendapat SK," terangnya.
Dipaparkan, sejak siswa tiba disekolah sudah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mengenakan masker, jika suhunya diatas batas normal siswa diminta pulang. Bagi siswa yang lulus dari pemeriksaan suhu tubuh diharuskan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Jumlah siswa dikelas juga kami batasi sebanyak 10 orang dengan mengatur jarak meja belajar sekitar satu hingga dua meter, sedang lama belajar hanya dua jam sampai pukul 10.00 wita," terang Kamsiah.
Siswa dilarang berbelanja di kantin apalagi berbelanja kepada pedagang kaki lima, sehingga setiap siswa diminta membawa bekal makanan dari rumah dan beristirahat di dalam kelas.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HSU Junaidi Gunawan menjelaskan, pihaknya memperbolehkan sekolah yang sedang menunggu penerbitan SK Bupati menyelenggarakan PTMT dengan sejumlah syarat.
"Bagi sekolah yang sudah usul verifikasi PTMT, melaksanakan kegiatan simulasi PTMT di sekolah dengan tidak memakai seragam sekolah dasar, ijin rekomendasi di keluarkan," katanya.
Sedang bagi yg belum mengajukan PTMT hanya di perbolehkan dengan belajar daring (online) atau kunjungan ke kelompok kecil saja.
Junaidi menginformasikan, sekolah yang sudah menyelenggarakan PTMT sebanyak 80 sekolah dari jenjang PAUD, SD dan SMP.
Sedangkan total Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ,yang sudah menjalani vaksin mencapai 2.639 orang atau sekitar 71,11 persen dari jumlah GTK SD, SMP dan PAUD sebanyak 3.711 orang
SDN Kebun Sari 1 Amuntai salah satu yang menunggu proses penerbitan SK Bupati untuk penyelenggaraan PTMT disekolahnya.
Meski jumlah siswa tiap kelas cukup banyak berkisar 20 siswa namun sekolah hanya menerapkan satu kali shift karena ruang kelas cukup besar sehingga siswa bisa dibagi dua kelompok.
"Kita sudah diperiksa oleh satgas dan diperbolehkan satu shift dengan pembagian kelompok belajar dalam kelas," kata Wakasek SDN Kebun Sari 1 Hj Raudlatul Elma.
Berbeda dengan sekolah lainnya, SDM Murung Sari 5 Amuntai merupakan satu satunya sekolah di masa Pandemi COVID-19 sudah menerapkan pembelajaran langsung pada waktu banyak sekolah hanya bisa menyelenggarakan Daring.
"Sekolah kami menjadi percontohan untuk pelaksanaan PTMT, bahkan hanya sempat libur sebentar pada saat penerapan PPKM kemaren," kata Wakasek SDN Murung Sari 5 Amuntai, Hj Murliani.
Kepala SDN Murung Sari 5 pada akhir 2020 kemaren akhirnya terpilih sebagai salah satu kepala sekolah paling inspiratif ditingkat nasional atas kepeloporan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di awal Pandemi bahkan di saat Kabupaten HSU berada pada level merah.
Sekolah ini sudah menerapkan pembelajaran tatap muka pada Agustus 2020 sehingga menjadi sekolah percontohan bahkan ditingkat Kalsel.
Para guru dan siswa SDN Murung Sari 5 bahkan lebih awal mengikuti Rapid Test waktu itu agar bisa terus menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.