Rantau (ANTARA) - Motif penusukan yang terjadi di Kabupaten Tapin diduga karena dendam masa lalu karena sering dimarahi saat masih kecil.
Kapolsek Tapin Selatan Iptu Sunardi mengatakan pelaku AI(33) merupakan keponakan dari Mas'ud (47) dan Jumiati (50) yang menjadi korban. Keduanya diserang saat berada di rumah di Desa Suato Tatakan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan
"Pelaku mengaku teringat masa lalu karena waktu kecil sering dimarahi oleh korban. Akan terus kami dalami motif dari pelaku," ujar Kapolsek Tapin Selatan Iptu Sunardi di Rantau, Senin.
Pelaku sekarang sudah diamankan oleh Polsek Tapin Selatan. Sedangkan korban Mas'ud dan Jumiati sudah berada di RSUD Datu Sanggul Rantau menjalani perawatan.
Dari keterangan polisi, korban Mas'ud mengalami luka dibagian tengah kepala, robek di leher sebelah kanan dan kiri, robek di punggung, luka robek di tangan kanan pada bagian kiri atas dan luka robek di tangan kiri pada bagian atas bawah.
Sedangkan, Jumiati mengalami luka robek di belakang telinga sebelah kiri, luka robek di pergelangan bawah tangan sebelah kiri, terdapat luka gores belakang punggung sebelah kanan, luka lecet tampak kebiruan di bagian bahu sebelah kanan, luka lecet tampak kebiruan di lengan sebelah kanan dan luka gores di lengan sebelah kanan bagian bawah.
"Pelaku tidak terlihat memiliki gangguan kejiwaan," ujarnya.
Baca juga: Suami istri di Tapin terluka diserang pakai sajam
Kronologis
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, (30/10) pukul 14.30 WITA bertempat di Jalan NES 17 RT 003 RW 001 Desa Suato Tatakan.
Berselang dua jam, pelaku yang sempat kabur dari lokasi kejadian berhasil diringkus polisi di sekitar desa itu.
Dari keterangan yang diterima polisi dari anak korban, Ahmad Nasar (17) menceritakan dirinya terbangun dari tidur karena mendengar teriakan orang tuanya meminta tolong.
Setelah dilihat, pelaku sudah ada di dalam rumah dan menggunuskan pisau sepanjang 21 cm ke arah kedua orang tuanya.
"Melihat hal tersebut anak korban langsung keluar rumah lewat pintu belakang untuk mencari bantuan kepada masyarakat sekitar. Setelah warga sekitar mulai berdatangan, pelaku sudah tidak ada lagi di tempat kejadian," ujar Iptu Sunardi.
Kemudian pasangan suami istri yang terluka berat bersimbah darah itu langsung dibawa menuju RSUD Datu Sanggul Rantau, untuk menjalani perawatan.