Paringin - (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, terus meningkatkan inovasi dalam pemanfaatan sampah sebagai sumber energi baru terbarukan.
Salah satunya mengubah tumpukan sampah yang berada di tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) Batu Merah, Kecamatan Batumandi, menjadi gas metane untuk bahan bakar rumah tangga.
Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Balangan, Ir Karim Suardi mengatakan, inovasi pemanfaatan gas metane dari sampah ini diharapkan mampu memberikan mamnfaat untuk meringankan pemakaian elpiji dan sekaligus mengurangi volume sampah.
"Untuk penggunaan gas metane, diperlukan kompor khusus. Untuk daya panas api yang dihasilkan dari gas metane memang tidak sebanding dengan gas elpiji, sehingga waktu yang diperlukan untuk memasak akan lebih lama dari penggunaan gas elpiji," ujarnya.
Karim menjelaskan, dengan mencampurkan limbah lichite atau sampah, kemudian gas tersebut ditampung dalam tabung berukuran besar, tekanan gas pun tergantung dari banyaknya gas metane yang bisa dihasilkan.
"Semakin banyak sampah yang diproses, semakin banyak pula gas metane yang dihasilkan, sehingga tekanannya akan semakin kuat untuk dialirkan melalui selang khusus ke kompor," jelasnya.
Jika sampah sedikit, dan tekanan hasil gas metane yang diperoleh tidak cukup untuk mengaliri selang ke kompor, maka bisa digunakan sejenis blower atau kipas angin pendorong gas, tambah Karim.
.
Meski begitu, Karim mengakui bahwa pengunaan gas metane ini masih diperlukan pengadaan bahan kompor dan selang serta tabung khusus berdiameter sekitar 3 meter.
Setiap hari lanjut Karim, volume sampah di Kabupaten Balangan, mencapai 12 - 14 ton perhari. Dari jumlah tersebut, pihaknya mengklaim dapat memproduksi gas metane yang cukup banyak.
Dalam sebulan, rata-rata setiap rumah tangga membutuhkan sekitar dua hingga tiga tabung gas elpiji tiga kilogram untuk kebutuhan memasak.
"Jika kita bisa mengembangkan inovasi ini, maka peralihan sumber energi ini akan mampu menghemat pengeluaran dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap elpiji," tandasnya.