Banjarmasin (ANTARA) - Polresta Banjarmasin bersama Divisi Humas Polri menggelar agenda Fokus Group Discussion (FGD) dengan pembahasan terkait penanggulangan paham radikal dan terorisme yang meangkat tema "Terorisme Adalah Musuh Bersama,"
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan dalam sambutannya di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan dengan dilaksanakannya kegiatan FGD ini bertujuan memberikan semangat dan upaya menjaga keutuhan serta kesatuan NKRI.
Kegiatan tersebut menghadirkan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang berlangsung di Aula Rupatama Polresta Banjarmasin.
"Kita semua menolak secara tegas keberadaan terorisme dan haram keberadaannya karena bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin," tegasnya didampingi Kabag Mitra Biro Penmas Div Humas Mabes Polri Kombes Pol Drs Sumarto selaku ketua tim dan Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i.
"Harapan kita mampu merevitalisasi dan memperkuat semangat kebangsaan serta nasionalisme guna mencegah paham radikal dan terorisme demi keutuhan dan kesatuan NKRI, khususnya di Kota Banjarmasin," ujar Kapolresta Banjarmasin.
Sementara itu, Kombes Pol Drs Sumarto mengatakan bahwa masyarakat Kota Banjarmasin sudah berperan serta dalam memelihara Kamtibmas dan patut dipertahankan.
Ia juga meyakini bahwa masyarakatnya tidak suka dengan hal-hal yang berbau kontra serta melanggar hukum.
Setelah itu dilanjutkan kegiatan pemaparan sosialisasi dan tanya jawab terkait kontra radikal dengan narasumber oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Ektrimisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat Muhammad Makmun Rasyid.
Makmun juga menjelaskan bahwa Kalimantan ini tumbuh kembangnya gairah untuk orang beragama meningkat, oleh sebab itu harus dipelihara sifat toleransinya dan kerukunan umat beragama.
"Biasanya gairah beragama meningkat tapi kalau tidak dikendalikan atau tidak didampingi para tokoh-tokoh terkemuka, ulama atau cendikiawan ini akan bisa liar nantinya," katanya.
Terus dijelaskannya, kebanyakan anak-anak jaman sekarang baru liat YouTube sekali atau baca artikel sekali langsung diserap tanpa disaring.
Kerena biasanya wilayah yang sering konflik itu biasanya karena kegiatan yang bersifat kebudayaannya itu lemah dan kegiatan lintas agama atau kelompoknya juga lemah.
"Untuk itu mari bersama-sama kita berupaya mengimplementasikan budaya-budaya yang bersifat kearifan lokal dan kegiatan yang bersifat lintas agama serta kelompok harus kita naikkan," pungkasnya.
Sementara itu usai kegiatan, Kabid Humas menerangkan kepada media maksud dan tujuan agenda ini untuk menangkal sedini mungkin gerakan atau tindakan yang dapat dikategorikan radikal atau mengarah kepada aksi terorisme.
"Mari kita semua bekerjasama tidak hanya Polri saja tetapi semua elemen masyarakat maupun stakeholder kita harus bertanggung jawab dan mengaplikasikan kegiatan ini supaya gejala-gejala dimasyarakat yang mengarah kepada radikalisme bisa kita antisipasi sedini mungkin" singkat Kabid Humas.
Untuk diketahui dalam agenda itu turut hadir Waka Polresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo dan para pejabat utama Polresta Banjarmasin.
Polresta Banjarmasin gelar FGD tanggulangi paham radikal dan terorisme
Jumat, 1 Oktober 2021 9:30 WIB