Jakarta (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia memperluas ekosistem ekonomi halal melalui digitalisasi di masjid/mushola dengan menggandeng Dewan Masjid Indonesia.
“Masjid menyimpan potensi sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan umat sekaligus menjadi pilar penting bagi terwujudnya cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi saat Penandatanganan Nota Kesepahaman Bank Syariah Indonesia dengan Dewan Masjid Indonesia secara daring di Jakarta, Rabu.
Hery menyampaikan bahwa Dewan Masjid Indonesia menaungi masjid-masjid seluruh tanah air dalam rangka membangun karakter yang baik bagi umat muslim serta membangun perekonomian bangsa melalui pembangunan masjid dan mushola yang jumlahnya mencapai 741.991 masjid/mushola.
Menurutnya, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah melainkan juga sebagai pusat peradaban bagi umat Islam yang salah satunya dimaknai dengan peningkatan ekonomi umat melalui pelayanan zakat, infak, dan sedekah.
“Seluruh elemen termasuk ekosistem syariah bertransformasi ke arah digital, sehingga potensi ekonomi kerakyatan salah satunya melalui ekosistem Ziswaf yang berpotensi mungkin sekitar Rp500 triliun yang dapat dikelola dengan baik dan secara transparan,” ujar Hery.
Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, BSI berkomitmen untuk menyediakan layanan bagi masjid-masjid di bawah naungan DMI. Pertama, menyediakan layanan QRIS untuk mempermudah penerimaan kas dan Ziswaf dari jamaah secara cash less. Kedua, menyediakan rekening pengelolaan dana masjid lengkap dengan layanan internet banking dan jasa perbankan syariah lainnya, serta aplikasi digital masjid yang menghadirkan kebutuhan informasi informasi ibadah maupun kajian masjid. Informasi tersebut nantinya dapat diakses oleh pengurus maupun jamaah masjid secara real-time kapan pun dan dimana pun.
“Keberadaan BSI tentunya merupakan bagian dari satu kesatuan ekosistem dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kedepannya kami berharap dapat bersinergi dengan Dewan Masjid Indonesia di bawah dukungan Kementerian Agama dalam mengoptimalkan pengelolaan dana masjid,” tutur Hery.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla pada kesempatan yang menyambut baik upaya BSI untuk memperluas ekosistem digital di masjid/mushola dan berharap melalui kerjasama ini dapat meningkatkan peran BSI untuk mengembangkan potensi syariah.
“Kerja sama ini sangat penting kita jalankan demi kebakan bersama, demi kebaikan jamaah, demi meningkatkan harkat kemasyarakatan kita. Diperlukan kejujuran yang luar biasa jika kita ingin menjalankan syariat ini,” kata Jusuf Kalla.