"Menghadapi arus mudik Lebaran 1436 Hijriah, PT. Dharma Lautan Utama Cabang Batulicin membatasi jumlah penumpang yang sebelumnya 1.300 orang untuk jurusan Batulicin - Surabaya sekarang menjadi 800 orang," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Batulicin Saleh, di Batulicin, Minggu.
Kebijakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penumpang, agar tidak berdesak-desakan mulai dari pelabuhan hingga saat dalam kapal.
Dengan diterapkannya pembatasan jumlah penumpang setiap pelayaran, menyebabkan kepadatan penumpang di pelabuhan berkurang, dan calon penumpang juga tidak berdesak-desakan saat masuk kapal.
"Seperti saat keberangkatan KM Kirana IX yang membawa penumpang dari Pelabuhan Samudera Batulicin tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, hanya mengangkut sekitar 900 penumpang, sehingga terlihat tertib dan lancar," ujar Saleh.
Semua penumpang bisa mendapatkan tempat duduk, tidak lesehan di dak karena tidak kebagian tempat duduk seperti tahun sebelumnya.
"Kami mematuhi kebijakan Menteri Perhubungan terkait pembatasan dispensasi penumpang sesuai kapasitas," tutur dia.
Seorang calon penumpang tujuan Surabaya, Riadi, terpaksa pulang kembali ke rumahnya di Kotabaru, batal berangkat ke Surabaya, karena tidak kebagian tiket kapal.
"Tiketnya sudah habis, ujar petugas saat ini jumlah penumpang dibatasi," terangnya.
Karena tidak kebagian tiket kapal, Riadi terpaksa membeli tiket pesawat dari Banjarmasin-Surabaya, dengan harga sekitar Rp900.000.
Semula Riadi hendak berhemat dengan menggunakan kapal laut, dengan harga tiket lebih murah dibandingkan dengan harga tiket pesawat, tetapi karena tiket kapal sudah habis ia terpaksa berangkat mudik ke Jawa Timur dengan menggunakan pesawat.