Direktur Poliban Joni Riadi yang memantau langsung para mahasiswanya mengikuti kontes robot tersebut di gedung Poliban, Senin, menyatakan, Poliban hampir tidak pernah absen mengikuti kontes yang diselenggarakan Kemendikbud-Ristek tersebut.
Menurut dia, Poliban kali ini menurunkan empat robot sesuai katagori semua lomba, yakni, Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Sar Indonesia (KRSI), Kontes Robot Sepakbola Beroda Indonesia (KRSBI) dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Joni mengatakan, tem robotik Poliban berada di wilayah 2 untuk kontes robot Indonesia ini.
"Kita berharap prestasi kembali diukir para mahasiswa kita ini," ujarnya.
Seperti tahun sebelumnya, kata Joni, para mahasiswa ini bisa berprestasi di tingkat regional ini hingga bisa maju di tingkat nasional.
Diungkapkan dia, kebanyakan mahasiswanya yang membuat robot ini dari Jurusan Teknik Elektro.
"Mereka beberapa kali juara, moga robot ciptaan mereka ini kembali berhasil meraih juara," paparnya.
Ketua Tim Robotik Poliban Sarifudin mengatakan, pihaknya optimis bisa meraih prestasi pada ajang ini, sebab semua katagori kontes diikuti.
"Kita kontesnya ini wilayah 2, yakni, wilayah Jawa Tengah ke Timur, kalau wilayah 1 itu wilayah Jawa Tengah ke Barat," terangnya.
Menurut dia, satu wilayah itu lebih 20 kampus yang memgikuti, namun pihaknya tetap optimis bisa meraih prestasi salah satu atau dua katagori lomba.
Dia menyebutkan, semua robot yang ditampilkan ini ciptaan baru mahasiswa, di mana persiapannya sudah sejak bulan Mei lalu.
"Setiap tahun itu lain-lain temanya, jadi memang harus robot baru," paparnya.
Pembimbing Tim Robot Poliban Agus SBN menambahkan, sudah cukup banyak robot ciptaan mahasiswa di sini, karena setiap kali lomba berbeda-beda.
"Jadi mulai tahun 2002 sampai sekarang, setiap kontes kita ikuti, jadi bisa dihitung kakau setiap kontes itu ada empat robot," tuturnya.
Karena temanya selalu beda demikian juga tantangannya, hingga mahasiswa Poliban selalui menyesuaikannya. Kreatif dan inovasi mereka diuji untuk menciptakan hal yang luar biasa.
"Sebenarnya penciptaan robot ini minimalisasi dari industri, kalau mereka menguasai, saat bekerja di industri nanti mereka tidak asing lagi. Bahkan harapannya ada yang bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
