Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar Provinsi Kalimantan Selatan mengolah sumber air baku siap untuk disalurkan kepada seluruh pelanggan pada 2012.
"PDAM mulai 2012 sudah mengambil dan mengolah sumber air baku baru menjadi air bersih yang disalurkan kepada pelanggan," ujar Kepala Bagian Umum PDAM Intan Banjar Deddy Rahmat Setiawan di Banjarbaru, Selasa (21/6).
Menurut Deddy yang merangkap Humas PDAM, sumber air baku baru itu berasal dari sungai di Desa Mandi Kapau Kecamatan Karang Intan yang berjarak sekitar 16,6 kilometer dari instalasi pengolahan air (IPA) milik PDAM.
"Jarak sumber air baku dari sungai Desa Mandi Kapau ke IPA 1 STM dan IPA 2 Pinus yang terletak di Kota Banjarbaru mencapai 16,6 kilometer dan airnya dialirkan ke IPA untuk diolah menjadi air bersih," ungkapnya.
Selama ini, PDAM Intan Banjar yang dikelola Pemkab Banjar didukung Pemkot Banjarbaru mengandalkan air Sungai Riam Kanan yang dialirkan ke dalam saluran irigasi sebagai sumber bahan baku.
Sumber air baku saluran irigasi tersebut melayani 80 persen kebutuhan air bersih 35 ribu pelanggan yang tersebar di Banjarbaru dan Martapura, sisanya 20 persen dari sumur dalam yang tersebar di berbagai lokasi.
Ia mengatakan, PDAM Intan Banjar sudah mendapatkan alokasi dana APBN sebesar Rp56 miliar yang rencananya digunakan untuk penyediaan bangunan pengambil air baku (intake) dan jaringan pipa distribusi.
Dana yang dikucurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Dirjen Sumber Daya Air itu digunakan tahun anggaran 2012 dan pelaksanaan kegiatan diharapkan selesai akhir tahun tersebut.
"Dananya sudah dialokasikan pada 2012 dan diharapkan pembangunan terealisasi akhir tahun sehingga sumber air baku baru sudah bisa diolah dan disalurkan ke pelanggan," ujarnya.
Dikatakan, kapasitas produksi air bersih yang mampu diolah dari sumber air baku baru mulai 2012 mencapai 400 liter per detik dan ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan hingga 2017.
Selanjutnya, mulai 2017 hingga 2020 ditargetkan penambahan kapasitas produksi air bersih yang diolah dua unit IPA milik PDAM sebesar 400 liter per detik sehingga mampu melayani pelanggan yang jumlahnya meningkat.
Ditambahkan, dana sebesar Rp56 miliar merupakan bantuan tahap pertama pemerintah dari total keseluruhan dana pembangunan sarana dan infrastruktur PDAM Intan banjar yang diperhitungkan sebesar Rp184 miliar.
"Dana bantuan dikucurkan bertahap dan sesuai perencanaan seluruh dana untuk mendukung pembangunan sarana dan infrastruktur dikucurkan selama empat tahun anggaran hingga 2015," katanya.*C