Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Selatan Sutarto Hadi mengaku siap mendukung atlet untuk bertanding di ajang internasional dengan sokongan biaya yang akan ditanggung sepenuhnya oleh federasi.
pengalaman bertanding pecatur di ajang internasional dengan sokongan biaya yang ditanggung sepenuhnya federasi.
"Ini jadi komitmen kami dalam program pembinaan atlet berprestasi, yaitu mengirim para pecatur mengikuti kejuaraan nasional dan internasional," kata dia di Banjarmasin, Minggu.
Menurut dia, mengirim atlet memerlukan biaya cukup besar sehingga keterbatasan anggaran kerap menjadi kendala.
Oleh karena itu, ia akan membuka ruang seluas-luasnya kepada pihak-pihak lain untuk menjalin kerja sama agar bisa mengikutsertakan para atlet ke berbagai kejuaraan di level terbaik secara rutin.
"Saya kira secara teknis, level atlet kurang lebih saja semua. Namun yang lebih penting adalah pengalaman bertanding untuk bisa mengasah mental agar semakin bagus, makanya diperlukan jam terbang," jelas pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu.

Setelah terpilih secara aklamasi menahkodai Percasi Kalsel masa bakti 2021-2025, Sutarto segera menyusun langkah strategis pembinaan atlet guna membawa olahraga catur di Bumi Lambung Mangkurat semakin maju dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia pun berkomitmen untuk memperbanyak kejuaraan catur secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten dan kota hingga provinsi, guna menjaring bibit-bibit potensial pecatur yang dapat mewakili Kalsel di ajang yang lebih besar ke depannya.
Sementara itu, Ketua Umum Percasi Kalsel periode 2017-2021 Muhammad Amin menilai Sutarto sudah tepat untuk memimpin Percasi mengingat perjuangannya demi memajukan prestasi pecatur di daerah.
"Setiap tahun ada turnamen Rektor Cup yang diinisiasi beliau (Sutarto Hadi), dan turnamen itu diikuti banyak pecatur Kalsel. Kami yakin jika Percasi dinahkodai oleh beliau, maka prestasi atlet akan semakin bagus dengan pembinaan yang terprogram sejak usia dini," ujar Amin.