Marabahan (ANTARA) - Atlet Kabupaten Barito Kuala (Batola) mulai menjalani cek fisik dan kesehatan (skrining). Tahapan itu dilakukan sebagai persiapan menghadapi Pekan Olahrgaga Provinsi XI Kalsel di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai (HSS) November 2022 mendatang.
Cek kesehatan kepada para atlet, pelatih, dan official tersebut dilaksanakan di Sekretariat KONI Batola Jalan Basuki Rahmat No.9 Marabahan dimulai, Sabtu (1/10/2022).
Untuk skrining tersebut, Bidang Kesehatan KONI Batola bekerjasama dengan para petugas kesehatan UPT Puskesmas Marabahan melaksanakan pemeriksaan dalam empat gelombang.
Total atlet, pelatih dan official yang akan menjalani pemeriksaan fisik dan kesehatan sekitar 286 orang dari 20 cabor ditambah satu NPC.
Skrining gelombang I dilaksanakan, Sabtu (1/10/2022), diikuti 68 atlet, pelatih dan official dari sembilan cabor yaitu PERCASI, PASI, PJSI, PRSI, POBSI, PGSI, PTMSI, FORKI dan PERKEMI.
Untuk gelombang II akan dilaksanakan, Jumat (7/10/2022), diikuti 69 atlet, pelatih, dan official dari 7 cabor yakni PERPANI, PABERSI, IKASI, PJTI, GABSI, PBSI dan PSSI.
Selanjutnya, gelombang III akan dilaksanakan, Sabtu (15/10/2022), dilakukan kepada 49 atlet, pelatih dan official dari empat cabor, PERTINA, GATEBALL, IPSI dan ESI.
Sedangkan gelombang IV akan dilakukan kepada 100 orang terdiri atas 50 pengurus KONI dan 50 dari NPC.
Ketua KONI Batola Dahlan mengatakan, dilaksanakannya pemeriksaan fisik dan kesehatan itu, sesuai tahapan yang ditetapkan.
Pertimbangannya, sebut dia, menyangkut kesehatan ini merupakan hal yang sangat mendasar.
“Kami bersyukur kebijakan ini mendapat apresiasi pihak Dinas Kesehatan, sehingga dalam pelaksanaannya langsung diikuti pihak Diskes, Direktur RSUD H Abdul Aziz Marabahan, dan Kepala UPT Puskesmas beserta tujuh para medisnya,” ucap pensiunan Kadis PMD Batola ini.
Pria yang juga pernah menjabat Kabag Humas Pemkab Batola mengutarakan, pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya inisiatif KONI Batola sendiri untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, termasuk menghindari kemungkinan penyalahgunaan narkoba.
“Kami mengharapkan para calon kontingen, baik atlet, pelatih, official, maupun KONI sendiri dapat melakukan cek kesehatannya. Apabila terdapat gejala gangguan kesehatan bisa dilakukan pemulihan mengingat masih ada sisa waktu tersedia sekitar lima minggu sebelum keberangkatan,” harap Dahlan.
Sementara, Direktur RSUD H Abdul Aziz Marabahan Fathurrahman menerangkan, untuk pemeriksaan tahap I, dari 68 atlet, pelatih dan official diperiksa hanya terdeteksi delapan.orang mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti sedikit kelebihan kadar kolesterol dan tekanan darah, namun tidak bergejala.
“Kita optimis gejala itu tidak berdampak karena mereka aktif melakukan kegiatan olahraga. Jika ada sedikit gejala seperti kelebihan kolesterol, gula maupun tekanan akan mudah untuk normalnya,” papar Fathurrahman.
Terpisah, Wakil Ketua Umum II KONI Batola yang juga Ketua Rombongan Kontingen Atlet Batola.Akhmad Wahyuni mengatakan, jumlah cabor Batola yang akan diikutkan ke Porprov XI Kandangan hanya 20 dari 36 cabor plus dua fungsional yang ada di Batola.
20 cabor yang diikutkan itu, terang Kadis Dukcapil Batola, ini sesuai kesepakatan yaitu kejurprov-nya minimal meraih juara IV.
Dengan harapan, ucap dia, pada saat pertandingan di Porprov berpeluang memberikan sumbangsih medali.
“Kriteria ini kita terapkan selain untuk mengoptimalkan anggaran yang ada sekaligus untuk menghindari pemborosan,” ujarnya.
Pria yang akrap disapa pak Wawah ini juga menyatakan, setelah pemeriksaan kesehatan, para atlet akan menghadapi TC (traning center) selama tiga bulan, dua bulan dan ada yang satu bulan karena hasil kejurprov-nya menyusul.
Sementara terhadap cabang dayung, Ketua PODSI Batola ini menerangkan, tidak dipertandingkan di Kandangan sebagaimana juga cabor menembak.
Namun, terang dia, karena Esport dan ESI ikut, sehingga cabor yang diikuti Batola tetap 20.