Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyebutkan, potensi Pendapatan Asli Daerah (AD) di sektor retribusi pelayanan pasar mencapai Rp7,8 miliar pertahunnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar di Banjarmasin, Rabu, mengungkapkan, potensi pendapatan untuk sektor retribusi pelayanan pasar sebesar Rp7,8 miliar tersebut pihaknya target didapatkan pada tahun 2022.
Dinyatakan dia, sasaran retribusi pelayanan pasar sesuai Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 49 tahun 2017 itu ada sebanyak 29 pasar yang merupakan milik pemerintah kota.
"Kalau pasar swasta tidak kita lakukan penarikan retribusi, karena tidak ada anggaran dari pemerintah kota untuk pemeliharaan baik fisik atau lainnya yang dimiliki masyarakat tersebut," ujarnya.
Menurut dia, retribusi pelayanan pasar yang bisa ditarik pemerintah kota adalah sewa toko, kios atau lapak yang menempati pasar milik pemerintah kota tersebut.
"Mudah-mudahan target ini bisa tercapai dan dapat dukungan dari pedagang, moga mereka terap bisa bertahan meski saat ini kondisi pandemi COVID-19, rezeki yang banyak hingga bisa lancar membayar kewajiban mereka," ujar Tezar, panggilan akrabnya.
Potensi yang paling besar PAD yang didapat instansinya pada sektor retribusi pelayanan pasar ini, tidak ada yang lain.
Kalau sektor kemetereologian atau tera ulang baik timbangan, takaran dan ukuran yang juga dipungut retribusinya oleh pihaknya, potensinya hanya sekitar Rp600 juta.
"Jadi sekror kemetereologian ini salah satu sumber PAD juga, setiap ada peningkatan pendapatan," ujarnya.
Tezar mengatakan, untuk target keseluruhan yang dipatok instansinya setiap tahun selalu meningkat, yakni, pada 2020 sebesar Rp6,5 miliar, pada 2021 ini awalnya pada APBD murni ditarget Rp8 miliar, diperubahan ini ditambah jadi Rp8,3 miliar.
"Nah pada rancangan APBD murni 2022, kita tingkatkan lagi targetnya menjadi Rp8,4 miliar, dengan rincian di sektor retribusi pelayanan pasar Rp7,8 miliar dan sektor kemetereologian sebesar Rp600 juta," pungkasnya.