• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kalsel
Rabu, 21 Mei 2025
Antara News kalsel
Antara News kalsel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Pariwisata & Lingkungan Hidup
    • Kalsel gelar dua agenda internasional di kawasan Geopark Meratus

      Kalsel gelar dua agenda internasional di kawasan Geopark Meratus

      Selasa, 20 Mei 2025 20:17

      Kalsel gencarkan "story telling" promosi potensi parekraf di Batola

      Kalsel gencarkan "story telling" promosi potensi parekraf di Batola

      Kamis, 15 Mei 2025 17:30

      Pemprov Kalsel: Pemulihan Sungai Veteran jangan rusak lingkungan

      Pemprov Kalsel: Pemulihan Sungai Veteran jangan rusak lingkungan

      Rabu, 14 Mei 2025 16:20

      Dishut Kalsel lakukan pemeliharaan 3.000 Pohon Ulin di Tahura Sultan Adam

      Dishut Kalsel lakukan pemeliharaan 3.000 Pohon Ulin di Tahura Sultan Adam

      Selasa, 13 Mei 2025 20:05

      Dispar Kalsel susun pola paket perjalanan wisata Bali-Kalsel

      Dispar Kalsel susun pola paket perjalanan wisata Bali-Kalsel

      Selasa, 29 April 2025 13:27

  • Nasional
    • TNI AL musnahkan 2 ton sabu dan kokain di Batam

      TNI AL musnahkan 2 ton sabu dan kokain di Batam

      Rabu, 21 Mei 2025 6:17

      Rupiah menguat jadi Rp16.425 per dolar AS

      Rupiah menguat jadi Rp16.425 per dolar AS

      Selasa, 20 Mei 2025 11:16

      Emas Antam anjlok ke Rp1,871 juta/gram

      Emas Antam anjlok ke Rp1,871 juta/gram

      Selasa, 20 Mei 2025 11:04

      Prabowo sebut RI-Thailand komitmen tingkatkan perdagangan bilateral

      Prabowo sebut RI-Thailand komitmen tingkatkan perdagangan bilateral

      Selasa, 20 Mei 2025 5:50

      Demo ojol 20 Mei, aplikator sebut aplikasi tetap beroperasi

      Demo ojol 20 Mei, aplikator sebut aplikasi tetap beroperasi

      Selasa, 20 Mei 2025 5:30

  • Seputar Kalsel
    • Pemprov Kalsel
    • Kotabaru
    • DPRD Kotabaru
    • Tanah Bumbu
    • Hulu Sungai Utara
    • Hulu Sungai Selatan
    • Hulu Sungai Tengah
    • Balangan
    • Tanah Laut
    • Yayasan Adaro Bangun Negeri
    • Banjarbaru
    • DPRD Kalsel
    • Tapin
    • Barito Kuala
    • DPRD Balangan
    • Banjar
    • Banjarmasin
    • Tabalong
    • Umum
    • Olahraga
      • Malaysia Masters 2025 - Delapan wakil Indonesia berjuang pada hari kedua

        Malaysia Masters 2025 - Delapan wakil Indonesia berjuang pada hari kedua

        Rabu, 21 Mei 2025 5:38

        Ramadhan Sananta resmi bermain di Liga Malaysia musim depan

        Ramadhan Sananta resmi bermain di Liga Malaysia musim depan

        Selasa, 20 Mei 2025 23:41

        Jadwal IBL 2025, pekan ke-16 diisi dengan laga penuh gengsi

        Jadwal IBL 2025, pekan ke-16 diisi dengan laga penuh gengsi

        Senin, 19 Mei 2025 23:04

        IBL 2025 - Satria Muda putus kemenangan beruntun Dewa United

        IBL 2025 - Satria Muda putus kemenangan beruntun Dewa United

        Senin, 19 Mei 2025 5:55

        IBL 2025 - Abraham Wenas bawa Kesatria kalahkan Borneo 85-83

        IBL 2025 - Abraham Wenas bawa Kesatria kalahkan Borneo 85-83

        Senin, 19 Mei 2025 5:48

    • Pendidikan
        • Berita ULM
        • POLIBAN BANJARMASIN
        ULM dirikan Laboratorium Terpadu pusat pengujian bereputasi nasional

        ULM dirikan Laboratorium Terpadu pusat pengujian bereputasi nasional

        Senin, 19 Mei 2025 17:14

        ULM ikuti arahan Kemdiktisaintek menuju ranking 1.500 dunia

        ULM ikuti arahan Kemdiktisaintek menuju ranking 1.500 dunia

        Minggu, 18 Mei 2025 16:11

        ULM jadi kampus hijau unggulan dari Kalimantan

        ULM jadi kampus hijau unggulan dari Kalimantan

        Jumat, 16 Mei 2025 22:48

        ULM cetak 88 dokter baru dan 27 dokter spesialis lulusan akreditasi Unggul

        ULM cetak 88 dokter baru dan 27 dokter spesialis lulusan akreditasi Unggul

        Jumat, 16 Mei 2025 14:03

        Peneliti Poliban presentasikan teknologi deteksi jenis kelamin itik Alabio di SAINTROP 2025

        Peneliti Poliban presentasikan teknologi deteksi jenis kelamin itik Alabio di SAINTROP 2025

        Sabtu, 10 Mei 2025 16:16

        Mahasiswi Poliban hidupkan Bapandung Banjar

        Mahasiswi Poliban hidupkan Bapandung Banjar

        Jumat, 9 Mei 2025 23:51

        Poliban deteksi tingkat pencemaran air lindi TPAS Basirih

        Poliban deteksi tingkat pencemaran air lindi TPAS Basirih

        Kamis, 1 Mei 2025 13:31

        Poliban gandeng KPID agar mahasiswa cerdas gunakan media sosial

        Poliban gandeng KPID agar mahasiswa cerdas gunakan media sosial

        Kamis, 24 April 2025 21:38

    • English News
      • HSS's layangan dandang to attend internasional festival in Denmark

        HSS's layangan dandang to attend internasional festival in Denmark

        Rabu, 21 Mei 2025 6:02

        South Kalimantan to hold two international agendas in Meratus Global Geopark

        South Kalimantan to hold two international agendas in Meratus Global Geopark

        Rabu, 21 Mei 2025 5:45

        Body of crocodile attack victim in Kotabaru found

        Body of crocodile attack victim in Kotabaru found

        Selasa, 20 Mei 2025 13:06

        Kotabaru govt holds Tabligh Akbar to mark 75th anniversary

        Kotabaru govt holds Tabligh Akbar to mark 75th anniversary

        Selasa, 20 Mei 2025 5:34

        East Kalimantan resident allegedly attacked by crocodile while fishing in Kotabaru

        East Kalimantan resident allegedly attacked by crocodile while fishing in Kotabaru

        Senin, 19 Mei 2025 16:02

    • Infografik
    • Foto
      • Pimpinan DPRD dukung Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi’e di Pagatan

        Pimpinan DPRD dukung Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi’e di Pagatan

        Senin, 19 Mei 2025 18:28

        Ketua DPRD Banjarbaru sambut kedatangan Menteri UMKM

        Ketua DPRD Banjarbaru sambut kedatangan Menteri UMKM

        Kamis, 15 Mei 2025 21:09

        Bupati Tanah Bumbu kirim 167 atlet pada POPDA Kalsel

        Bupati Tanah Bumbu kirim 167 atlet pada POPDA Kalsel

        Rabu, 14 Mei 2025 7:31

        Bang Arul pimpin rapat efisiensi anggaran

        Bang Arul pimpin rapat efisiensi anggaran

        Selasa, 13 Mei 2025 6:54

        Keberangkatan Calon Haji Kloter I Embarkasi Banjarmasin

        Keberangkatan Calon Haji Kloter I Embarkasi Banjarmasin

        Senin, 5 Mei 2025 19:13

    • Video
      • Bulog Kalsel kerahkan Tim Jemput Gabah kejar serapan 302 ton

        Bulog Kalsel kerahkan Tim Jemput Gabah kejar serapan 302 ton

        Selasa, 20 Mei 2025 22:48

        BPBD Kalsel dan Posyandu edukasi penanganan bencana sejak usia dini

        BPBD Kalsel dan Posyandu edukasi penanganan bencana sejak usia dini

        Selasa, 20 Mei 2025 19:59

        Kalsel siapkan 25 ribuan sapi, pastikan stok hewan kurban aman

        Kalsel siapkan 25 ribuan sapi, pastikan stok hewan kurban aman

        Kamis, 15 Mei 2025 22:50

        Menteri UMKM hadiri sidang kasus Toko Mama Khas Banjar

        Menteri UMKM hadiri sidang kasus Toko Mama Khas Banjar

        Rabu, 14 Mei 2025 20:25

        Wali Kota Banjarmasin perintahkan perbaikan Taman Satwa Jahri Saleh

        Wali Kota Banjarmasin perintahkan perbaikan Taman Satwa Jahri Saleh

        Selasa, 13 Mei 2025 19:37

    Mendulang Rupiah Dari Beras Merah Organik

    Senin, 25 Mei 2015 11:02 WIB

    Mendulang Rupiah Dari Beras Merah Organik

    Padi organik.(net.)

    Sehingga kunjungan seperti saat ini, sangat penting untuk terus dilakukan, agar membuka wawasan pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan, terutama untuk sektor pertanian,"

    Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Beras merah organik, tampaknya kini menjadi peluang baru bagi petani untuk mendulang rupiah, karena keberadaannya mulai banyak dicari oleh masyarakat modern yang mulai peduli terhadap investasi kesehatan apalagi maraknya beras bercampur bahan plastik.


    Peluang tersebut, tampaknya juga ditangkap oleh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang kini juga sedang fokus mengembangkan sektor pertanian dan tanaman pangan, untuk mencapai swasembada beras dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Memastikan peluang emas pengembangan beras merah organik tersebut, jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian Setdaprov Kalsel, Mariatul Asyiah bersama Biro Humas Setdaprov melakukan kunjungan kerja ke Bandung, pada Selasa (19/5) bersama wartawan.

    Menurut Mariatul, Kalimantan Selatan memiliki potensi lahan pertanian yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai upaya menopang ketahanan pangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Sayangnya, potensi tersebut belum digarap secara maksimal, karena masih terbatasnya wawasan baik dari budidaya hingga bisnis atau pemasaran, sehingga potensi yang ada belum mampu memberikan nilai lebih bagi petani.

    Selain itu, petani Kalsel juga masih kalah bersaing dalam berbagai hal dengan petani dari daerah lain, mulai dari teknologi, hingga pengemasan.

    "Sehingga kunjungan seperti saat ini, sangat penting untuk terus dilakukan, agar membuka wawasan pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan, terutama untuk sektor pertanian," katanya.

    Salah satu daerah yang telah mampu mengembangkan sektor pertanian, sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah, kelompok Tani Sarinah di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Kelompok Tani Sarinah ini, menjadi salah satu kelompok tani yang mampu mengembangkan pertanian organik beras merah, yang kini tidak hanya mampu memberikan keuntungan bagi anggota kelompok, tetapi juga mampu mengangkat nama daerah di tingkat nasional.

    Berawal dari lahan seluas lima hektare milik Ketua Poktan Sarinah, pada 2009 Tuty Wariyati mencoba mengembangkan beras merah organik.

    Awalnya, apa yang dilakukan Tuty tersebut, kurang mendapatkan respons dari petani sekitar, karena selain masih banyak kendala yang harus dilalui oleh Tuty, juga keuntungan yang belum maksimal, bahkan pada saat awal, peroleh hasil produksi tidak maksimal.

    Di tahun pertama peralihan pertanian organik ini, hasil panen petani merosot tajam dan diperlukan waktu hingga empat kali musim tanam untuk mengembalikan kesuburan tanah dengan mengandalkan pupuk organik.

    "Sebelum kita beralih ke sistem organik, lahan kita merupakan lahan sakit, karena lama terkena pupuk kimia, sehingga untuk menyehatkan kembali lahan tersebut, perlu waktu cukup lama," katanya.

    Namun, dengan dukungan dari pemerintah daerah yang memberikan subsidi dan bantuan benih maupun pupuk, serta peralatan yang diperlukan, membuat pertanian organik di daerah ini, bahkan di Jawa Barat terus berkembang.

    Hingga akhirnya, upaya Tuty untuk mengembangkan pertanian organik beras merah tersebut, mulai menghasilkan buah manis, sehingga pertanian sistem organik ini terus berkembang.

    Hingga akhirnya, terbentuklah PT Sarinah Agro, adalah perusahaan yang dibentuk kelompok tani Sarinah, di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Di pabrik skala kecil atau industri rumah tangga ini, proses pengemasan beras merah dilakukan untuk dijual ke sejumlah daerah di Tanah Air dan diekspor ke mancanegara.

    Kewalahan

    Kiprah Kelompok Tani Sarinah, bukan hanya menjadi motivasi bagi petani lain di Kabupaten Bandung untuk beralih ke sistem organik, tetapi juga membuat beberapa perusahaan retail besar kini telah melakukan kerja sama penjualan dengan kelompok tani tersebut.

    Bahkan, beberapa modal usaha, mulai dari mesin pengemasan, plastik kemasan, ruang penyimpanan, dan beberapa keperluan lain, telah disiapkan oleh perusahaan pemasar.

    Hasilnya, kini beras merah maupun beras putih organik Kelompok Tani Sarinah, bisa dijumpai di berbagai supermarket dan toko besar di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.

    Saat ini, Kelompk Tani Sarinah membina sekitar 32 petani di Kecamatan Ciparay dengan luas lahan pertanian 33 hektare dan 17 petani lagi yang melakukan masa transisi tahun ini yang semula mengembangkan padi cara biasa menjadi organik.

    Bisnis beras organik ujar Tuty, memang lebih menguntungkan dibandingkan beras nonorganik, namun supaya bisa menghasilkan produk pangan organik sesuai standar, harus lolos berbagai persyaratan.

    Menurut dia, awal memulai sistem organik tersebut, produksi padi sempat anjlok hingga empat kali musim tanam. Kemudian setelah produksi padi normal, sempat terjadi penumpukan stok karena kurang pemasaran.

    Setelah banyak ikut pameran, akhirnya mulai dikenal orang dan sekarang kita justeru kekurangan, karena banyak permintaan yang tidak bisa dipenuhi.

    "Jadi kalau sebelumnya, banyak menumpuk beras karena tidak ada yang membeli, kalau sekarang, justru tidak sempat menyetok, karena kekurangan berasnya," katanya.

    Kepala Seksi Serealia Dinas Pertanian Jawa Barat, Poppy FA, mengatakan pengembangan pertanian organik sudah dimulai sejak 2004 dan baru pada 2011 hasilnya kelihatan.

    Luas lahan pertanian padi organik di daera ini mencapai 50 ribu hektare dari total luas lahan pertanian padi yang mencapai 930.029 hektare.

    Provinsi Jabar merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional dengan produksi padi 12 juta ton per tahun.

    Beras merah mulai banyak diminati masyarakat seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap investasi kesehatan.

    Apalagi, beras ini bagus dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena beras dengan kadar gula rendah khususnya. Beras jenis ini selain lebi cepat matang, lebih gampang dicerna dan kulit luar dan kulit ari beras merah merupakan kumpulan kaya protein, vitamin, kalsium, magnesium, serat, dan potasium.

    Meraka yang sedang diet dan ingin menurunkan berat badan, serta untuk penderita diabetes, beras merah mempunyai indek glikemik redah yang dapat membantu tubuh untuk mengurangi lonjakan insulin.

    Beras jenis ini, juga baik dikonsumsi bayi, dikarenakan kaya akan nutrisi alami serta tinggi serat. Makanan seperti ini dibutuhkan oleh bayi untuk mempercepat proses pertumbuhannya

    Pada saat kunjungan, terlihat para pekerja sedang membungkus butiran beras merah pilihan yang sebelumnya telah melalui proses penyortiran, ditimbang dan dimasukkan dalam kantong kemasan ukuran 1 kilogram, 2 kilogram dan 5 kilogram, sesuai pesanan.

    "Setiap bulan, kami mampu memproduksi sebanyak 12 ton beras merah dan beras putih organik," kata Tuti Waryati.

    kelompok tani ini sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan bidang pertanian, baik di tingkat provinsi maupun nasional, bahkan beberapa kali diundang Presiden ke Istana Negara.

    "Sebenarnya permintaan terhadap beras organik sangat besar. Namun karena keterbasan hasil panen beras organik membuat permintaan dari dalam dan luar negeri banyak yang ditolak," lanjut Tuti.

    Selain membina sekitar 30 kelompok kecil petani di Kecamatan Ciparay, Gapoktan Sarinah kini telah memiliki luas lahan pertanian organik kelompok ini mencapai 50 hektare dan tengah dikembangkan menjadi 125 hektare.

    Menurut Tuti, bisnis beras organik, kendati lebih menguntungkan dibandingkan beras nonorganik, namun untuk menghasilkan produk pangan organik berstandar ekspor, harus lolos berbagai persyaratan ketat yang ditetapkan perusahaan.

    "Tidak mudah untuk memasok beras organik ke perusahaan makanan maupun ekspor. Terlebih dahulu produk harus lolos uji, mulai dari proses penanaman padi sampai pengolahan produksi," katanya.

    Bahkan, pengawasan ketat sudah dilaksanakan sejak proses pengolahan tanah hingga penanaman, dan pembungkusan.

    "Pada saat proses pembungkusan harus benar-benar bersih, karena terikut barang lain kecil saja, maka bungkusan beras berapapun banyaknya, akan dikembalikan dan dibongkar ulang," katanya.

    Pola Pikir

    Asisten II bidang Pembangunan Pemprov Kalimantan Selatan Mariatul Asiah,mengungkapkan, apa yang telah dilakukan oleh Kelompok Tani Sarinah, bisa menginspirasi petani di Kalimantan Selatan.

    "Apa yang dilakukan oleh petani Kelompok Tani Sarinah ini, ternyata lebih dari yang saya pikirkan, dan ini sangat baik untuk dilakukan petani di Kalsel," katanya.

    Hanya saja, tambah dia, bukan hal yang mudah untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap perubahan, kecuali sudah ada bukti nyata apa yang dilakukan memberikan keuntungan lebih.

    "Kita akan berusaha untuk mendorong, agar sektor tanaman pangan ini terus berkembang di Kalsel, sehingga daerah yang sebelumnya bertumpu pada sektor pertambangan, lambat laun bisa ke sektor agraris," katanya.

    Saat ini, tambah dia, Kalsel juga mulai mengembangkan pertanian organik walau masih dalam skala kecil, karena masih fokus pada peningkatan produksi beras.

    Dengan luas lahan pertanian padi 500 ribu hektare, tingkat produksi Kalsel masih tergolong rendah yakni 2,1 juta ton gabah kering giling. "Sebagian besar lahan yang ada hanya ditanam satu kali setahun, selain itu Petanilebih menyukai menanam padi lokal jenis siam unus, yang masa tanamnya mencapai 8 bulan.

    Beberapa petani yang mulai terbuka dan siap menerima permintaan pasar antara lain adalah petani beras organik di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

    Kini petani di daetah tersebut, juga mulai mengembangkan padi beras merah untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari berbagai daerah bahkan dari Jawa, kendati usaha tersebut belum semaju usaha keliompok tani Sarinah.

    Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Usaha Bersama Desa Teluk Limbung, Asnan di Amuntai mengatakan, petani mulai menanam padi organik merah, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.

    "Bahkan satu perusahaan di Pulau Jawa sudah memesan cukup banyak, sayangnya petani terkendala permodalan untuk pembelian bibitnya, sementara lahan yang bisa digarap mencapai 150 hektar," katanya

    Asnan mengatakan Gapoktan Usaha Bersama Desa Teluk Limbung Kecamatan Babirik, akan menandatangani kerjasama dengan sebuah perusahaan dari Pulau Jawa yang akan membeli beras merah dari petani di HSU.

    Pihak perusahaan berharap bisa membeli beras merah sebanyak dua ton setiap bulan, namun petani di Babirik untuk sementara hanya bisa memenuhi sebanyak setengah ton.

    Gapoktan Maju Bersama sejak setahun terakhir mengembangkan beras merah, dan hasilnya mendapatkan sambutan cukup bagus di pasaran, apalagi beras ini dikemas dengan cukup modern, sehingga memudahkan untuk pemasarannya.

    Asnan mengaku, petani organik di desanya mulai kewalahan menerima pesanan, apalagi kedepan harus memenuhi permintaan dari Pulau Jawa.

    Ia bisa memaklumi tingginya minat terhadap beras merah, karena khasiatnya bagi kesehatan diantaranya menurunkan kolseterol, hipertensi dan bagus di konsumsi penderita diabetes.

    Menurut Asnan, beras merah varietas Empari 24 yang diproduksi Gapoktan, dikemas dalam plastik dan kotak ber merk `Padi Mas Mulia` dengan berat satu kilogram, dijual seharga Rp12.000.

    "Oleh pedagang di Kota Amuntai harganya bisa meningkat hingga Rp35 ribu" katanya.

    Guna melindungi petani organik dari para tengkulak, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten HSU membantu membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

    Bumdes tersebut, nantinya akan membeli produksi beras organik dari petani dengan harga yang pantas dan membantu pengembangan usaha pertanian.

    Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Tepat Guna BPMPD HSU Hj Rahmiati mengetahui kendala yang dihadapi petani terkait minimnya modal bagi penambahan bibit beras merah ini.

    Ia mengatakan bantuan hibah dari provinsi sudah pernah diberikan bagi Gapoktan Usaha Bersama. Khusus di Kalimantan Selatan hanya dua kabupaten yang dipilih untuk pengembangan padi organik yakni Kabupaten Banjar dan HSU.

    "Nanti jika usaha Gapoktan telah berkembang dan dievaluasi kemungkinan nanti akan ada penguatan modal lanjutan dari pemerintah provinsi," katanya.

    Dia berharap adanya Bumdes yang membantu usaha petani di desa juga diharapkan mampu mengembangkan usaha dan pemasaran beras organik khususnya beras merah sehingga bisa petani memenuhi berbagai pesanan.

    "Kita juga berharap adanya bantuan bibit beras merah dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura," pungkasnya.

    Pewarta: Ulul Maskuriah
    Editor : Ulul Maskuriah
    COPYRIGHT © ANTARA 2025


    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest

    Berita Terkait

    PT BIB bina masyarakat Angsana kembangkan padi organik

    PT BIB bina masyarakat Angsana kembangkan padi organik

    18 Januari 2022 06:56

    Gapoktan Tanah Bumbu panen padi organik

    Gapoktan Tanah Bumbu panen padi organik

    21 April 2021 10:11

    Poktan Budi Bakti Gambah Dalam Darat syukuran tanam padi organik

    Poktan Budi Bakti Gambah Dalam Darat syukuran tanam padi organik

    24 November 2020 19:52

    Pestisida tingkatkan risiko terkena autisme

    Pestisida tingkatkan risiko terkena autisme

    26 Maret 2019 07:59

    Iwang, penggagas padi organik di Tanah Bumbu.

    Iwang, penggagas padi organik di Tanah Bumbu.

    23 Maret 2019 17:07

    Kelompok tani di Tanah Bumbu kembangkan padi organik

    Kelompok tani di Tanah Bumbu kembangkan padi organik

    7 Maret 2019 11:29

    Padi organik HSU dipasarkan ke luar Kalsel

    Padi organik HSU dipasarkan ke luar Kalsel

    9 Mei 2018 05:19

    HSU Siap Buka 300 Hektar Lahan Padi Organik

    HSU Siap Buka 300 Hektar Lahan Padi Organik

    8 Mei 2018 00:03

    Terpopuler

    Polres HST ringkus 14 tersangka pada operasi sikat intan 2025

    Polres HST ringkus 14 tersangka pada operasi sikat intan 2025

    Menteri UMKM minta kasus Toko Mama Khas Banjar diselesaikan lewat pembinaan

    Menteri UMKM minta kasus Toko Mama Khas Banjar diselesaikan lewat pembinaan

    Penjabat Sekda Banjarbaru klarifikasi dugaan camat-lurah tidak netral di PSU

    Penjabat Sekda Banjarbaru klarifikasi dugaan camat-lurah tidak netral di PSU

    Kalsel kemarin dari ULM menuju ranking dunia hingga dana hibah

    Kalsel kemarin dari ULM menuju ranking dunia hingga dana hibah

    Pemprov Kalsel: Pemulihan Sungai Veteran jangan rusak lingkungan

    Pemprov Kalsel: Pemulihan Sungai Veteran jangan rusak lingkungan

    Top News

    • Layangan Dandang HSS ikuti festival internasional di Denmark

      Layangan Dandang HSS ikuti festival internasional di Denmark

      15 jam lalu

    • Jasad korban diterkam buaya di Sungai Durian Kotabaru ditemukan

      Jasad korban diterkam buaya di Sungai Durian Kotabaru ditemukan

      20 jam lalu

    • Jurnalis Juwita diduga alami luka alat vital usai dibunuh oknum TNI AL

      Jurnalis Juwita diduga alami luka alat vital usai dibunuh oknum TNI AL

      23 jam lalu

    • Cairan mani di rahim jurnalis dinyatakan tak cocok dengan DNA oknum TNI AL

      Cairan mani di rahim jurnalis dinyatakan tak cocok dengan DNA oknum TNI AL

      19 Mei 2025 22:23

    • JPU tuntut bebaskan terdakwa Toko Mama Khas Banjar dari dakwaan

      JPU tuntut bebaskan terdakwa Toko Mama Khas Banjar dari dakwaan

      19 Mei 2025 18:05

    Antara News kalsel
    kalsel.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Seputar Kalsel
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • English News
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA