Batulicin (ANTARA) - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melakukan panen raya padi organik atau tidak menggunakan bahan kimia mulai dari pembibitan hingga masa panen.
Bupati Tanah Bumbu H. Zairullah Azhar melalui Plt Asisten Ekonomi Pembangunan H Rahmat, di Batulicin, menyampaikan pengembangan padi organik yang dilakukan oleh Gapoktan adalah kerja sama atau binaan dari Bank Indonesia (BI).
"Sebelumnya, banyak pelatihan yang di berikan oleh BI kepada Gapoktan di Desa Karangmulya, Kecamatan Kusan Hulu terkait proses pembibitan hingga panen padi organik," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan itu penting dilakukan dan pemerintah daerah sangat mendukug untuk mewujudkan program kedaulatan pangan di daerah yang berjuluk "Bumi Bersujud".
Menurutnya, keberadaan padi organik telah menjadi salah satu alternatif makanan pokok yang lebih sehat. Selain itu, padi organik juga mampu memberi nilai ekonomi lebih kepada petani.
"Ini adalah suatu keberhasilan dalam mengembangkan klaster unggul padi oragnik, sehingga mampu mendorong dan mewujudkan swasembada pangan di daerah, serta mampu mensejahterakan para petani lokal," ujarnya.
Keunggulan dari padi organi tersebut benih padi lebih tahan hama dibandingkan dengan benih badi yang lainnya. dan usia benih padi dengan jarak tanam lebih pendek usianya sekitar umur tujuh hari sudah siap tanam.
Selain itu, kulaitas beras juga semakin tinggi bahkan nilai jual hasil panen relatih mahal dibandingkan dengan hasil panen padi yang lainnya.
"Bahkan, dari hasil panen padi organik tersebut berasnya tidak mengandung bahan-bahan kimia, karena proses penanaman hingga panen tidak mengunakan bahan kimia sedikitpun sehingga dapat di pastikan berasnya sangat aman dari bahan kimia," pungkas Rahmat.