Jakarta (ANTARA) - PT Indika Energy Tbk mencetak laba inti sebesar 55,8 juta dolar AS setara Rp807,3 miliar sepanjang semester I 2021 atau meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,5 juta dolar AS.
Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan peningkatan permintaan dan terbatasnya pasokan batu bara telah meningkatkan harga jual batu bara yang turut berperan dalam peningkatan laba bersih perseroan.
"Sepanjang semester I 2021, perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang solid dan mencapai target produksi batu bara yang ditetapkan," katanya.
Indika Energy juga mencatat hasil positif untuk laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 12 juta dolar AS meningkat dibandingkan rugi bersih sebesar 21,9 juta dolar AS pada semester I 2020.
Peningkatan kinerja anak-anak perusahaan serta peningkatan permintaan dan perbaikan harga batu bara mendongkrak kinerja perseroan secara keseluruhan.
Baca juga: Indika Energy jajaki pendapatan lain di luar batubara
Indika Energy membukukan pendapatan 1,28 miliar dolar AS atau meningkat 14,1 persen dari capai periode tahun lalu sebesar 1,12 miliar dolar AS.
Laba kotor perseroan tercatat sebesar 294,0 juta dolar AS atau meningkat 68,7 persen dibandingkan periode semester I 2020 sebesar 174,3 juta dolar AS.
Sementara itu beban keuangan perseroan meningkat 15,9 persen dari 47,6 juta dolar AS menjadi 55,2 juta dolar AS akibat peningkatan beban bunga atas obligasi baru dengan tingkat kupon yang lebih tinggi serta tambahan utang sebesar 125 juta dolar AS untuk mendanai investasi diversifikasi.
"Investasi diversifikasi Indika Energy meliputi tambang emas, teknologi digital, energi baru dan terbarukan, kendaraan motor listrik, juga solusi berbasis alam atau nature based solutions. Kami menargetkan 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025," kata Aziz.