Manado (ANTARA) - Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sulawesi Utara belum bisa memastikan apakah lonjakan kasus yang terjadi beberapa hari ini akibat penyebaran Variant of Concern atau varian COVID-19 yang harus diawasi ketat termasuk Delta.
"Kecurigaan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya penyebaran VoC (Variant of Concern) belum bisa dipastikan karena pemeriksaan genomik sequencing yang telah dikirimkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit Manado ke Pusat Litbangkes Kemenkes RI, sampai saat ini belum ada hasil," ujar Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel MPH di Manado, Sabtu.
Akan tetapi, kata dia, pada beberapa kluster yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Tomohon, Kota Manado dan juga Kota Bitung menunjukkan kecepatan transmisi yang menyerupai Variant of Concern ini.
Dokter Steaven menambahkan, kecenderungan pertambahan kasus positif harian di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu pascalibur hari raya menunjukkan peningkatan mencapai 200 persen.
Sebelum hari raya, kata dia, per hari dideteksi rata rata lima kasus per hari, sementara sesudah hari raya meningkat menjadi 15 kasus per hari.
Akan tetapi pada akhir Juni dan awal Juli, kecenderungan lonjakannya menunjukkan tanda terjadinya peningkatan eksponensial.
Ia mengatakan, pelipatgandaan kasus terjadi dengan cepat dan dalam periode waktu yang lebih pendek (berdasarkan kecenderungan seven days moving average).
Rata rata per hari lima kasus berlipat menjadi 10 kasus per hari dalam 21 hari, kemudian meningkat menjadi 20 kasus per hari dalam kurun waktu 12 hari, dan naik menjadi rata rata 40 kasus per hari dalam waktu sembilan hari.
Kasus harian yang bertambah hari ini, cukup signifikan yakni 143 kasus dibanding dua hari sebelumnya yaitu 42 kasus dan 87 kasus.
Satgas belum memastikan penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Sulut
Minggu, 4 Juli 2021 7:15 WIB