Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakilnya H Arifin Noor meresmikan kelanjutan pembangunan jembatan HKSN 1 yang berlokasi Kuin Utara, Banjarmasin Utara untuk akses menghubungkan ke wilayah Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat, Rabu.
Sebelum kembali dilaksanakan pekerjaan jembatan yang sudah dibangun pada tahun 2020 itu, ritual potong tumpeng untuk doa keselamatan agar pekerjaannya lancar dan selesai dilakukan.
H Ibnu Sina memohon do'a dan dukungan kepada masyarakat untuk kelancaran pembangunan jembatan yang menghubungkan berada disamping Makan Sultan Suriansyah.
Dia mengungkapkan, keberadaan jembatan yang menghubungkan dua kecamatan itu posisinya sangat strategis karena selama ini jembatan HKSN sering mengalami macet bahkan sering dilalui beban berat arus lalu lintas sehingga dibangunlah jembatan HKSN yang tahap pertama pada tahun 2020 lalu.
"Yang tahun 2021 ini kita lanjutkan yang tahap kedua. ya mudah mudahan disisi barat ini bisa selesai tahun ini termasuk oprit yang di Banjarmasin Utara, nah kami berharap jembatan ini bisa difungsikan di tahun 2022 sehingga masyarakat sudah bebas macet disini," bebernya.
Terlebih ujar Ibnu Sina, kawasan tersebut adalah kawasan cagar budaya karena disisi kanan terdapat makam Sultan Suriansyah, raja pertama Kesultanan Banjar sehingga banyak sekali alur lalu lintas dari luar kota yg datang ke sini terutama para peziarah.
"Baik itu dari luar kota maupun dari luar pulau tadi saya sempat berjalan disekitaran makam beliau dan ternyata ada peziarah yang datang dari luar kota Banjarmasin," ucapnya.
Ibnu Sina pun berulang memohon doanya sehingga pada prosedur pembangunan jembatan selesai tahun ini setelah sebelumnya juga sudah ada bangunan jembatan Pulau Bromo.
"Kemudian di Banjarmasin Selatan ada jembatan Gerliya tahun sebelumnya ada jembatan Tatah Makmur kemudian jembatan Banjar Indah dan Tatah Bangkal, tahun ini kita mencoba menyelesaikan yang di Banjarmasin Utara dan Barat," ujarnya.
Terkait pembangunan jembatan HKSN 1 ini, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dispupr) Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi menyatakan, masih ada terkendala dengan pembebasan lahan, yakni, baru 60 persen yang dibebaskan.
Sehingga ada sebagian bangunan yang belum dibongkar. Karena belum dibayar pemerintah kota, dianggarkan pada APBD perubahan.
"Sebenarnya semua pemilik sudah setuju. Tinggal pembayarannya saja lagi. Kita perkirakan Oktober sudah berikan uangnya. Dan berarti bangunan itu sudah dibongkar semuanya," pungkasnya.
Menurut Doyo, biaya untuk proses pembebasan lahan jauh lebih lebih besar dibandingkan dengan pembangunan fisik jembatan HKSN yang didesain panjangnya sekitar 400 meter ini dengan lebar 12,7 meter.
Jika pembangunan jembatan HKSN hanya menghabiskan biaya sekitar Rp22 miliar, maka proses pembebasan lahan menghabiskan dana mencapai Rp33 miliar.