Balangan (ANTARA) - Tabat Basar atau bendungan Kali Meraup yang merupakan bagian dari sistem irigasi pedesaan hasil karya para nenek moyang di Desa Inan Panggung, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan Provnsi Kalimantan Selatan, kini dibuka pintu airnya.
Dengan dibuka pintu airnya maka debet bendungan Kali Meraup itupun menyurut, hingga ramai warga setempat untuk mencari ikan di lokasi lokasi yang surut tersebut..
Berdasarkan keterangan Adie, warga setempat, pembukaan pintu bendungan tersebut sudah sejak seminggu lalu, sehingga air mulai surut terutama di bagian ujung bendungan atau di propukin sehingga lokasi itulah sekarang ini yang dijadikan tempat cari ikan.
Ratusan warga tua muda, perempuan dan laki -laki turun ke danau kecil bendungan mencari ikan, baik dengan jala (lunta) maupun dengan hancau, tanggung, halawit, serta sarakap.
Aneka ikan diperoleh warga tapi masih didominasi ikan rawa berupa, gabus, sepat, sepat siam, papuyu, kapar, dan patung.
Sedangkan ikan sungai juga terdapat di lokasi yang sama, seperti puyau, baung, sanggiringan, lais, saluang, bancir dan aneka ikan sungai lainya.
Untuk tahun ini ada tambahan jenis ikan yang juga mendominasi yakni ikan nilai, tambah penduduk.
Setelah dipropukin selanjutnya akan dilakukan pencarian ikan agak kehilir, seperti ke Sungai Ayah, Watangan, serta Magamat.
Tabat basar atau Kali Meraup cukup dikenal di wilayah setempat, karena bukan saja sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai lokasi irigasi sederhana pedesaan, sekaligus sebagai berkembang biaknya, ikan sungai dan rawa.
Keunikan lain lagi, dari tabat basar, karena ini hasil karya nenek moyang warga Desa Inan, yang mampu berkarya menciptakan bendungan kecil yang berasal dari sungai setempat yang disebut kali maraup.
Sungai kali maraup yang berhulu ke wilayah Kecamatan Awayan ini, tadinya hanya sungai kecil yang mengalir sebagaimana sungai kecil lainnya.
Tetapi melalui buah karya tetuha masyarakat Inan yang kala itu konon dimotori oleh tujuh orang tetuha kampung membuat sungai sekaligus bendungan sederhana yang berhasil menjadi lokasi irigasi pedesaan yang mampu mengairi ratusan hektare persawahan setempat.
Bukan saja, ribuan ton padi sudah berhasil diproduksi dari hasil pengairan sederhana, tetapi sudah ribuan kuintal ikan dihasilkan dari hasil produksi tabat basar ini dikala tabat ini dikeringkan.
Suasana hiruk pikuk bagaikan pasar, seringkali mewarnai hari demi hari bahkan berminggu-minggu warga bergerombol mencari ikan di tabat basar ini di kala tabat ini dibuka dan lokasi bendungan mengering hingga ikan terkumpul di lokasi itu.
Susana ini terus berlangsung tahun per tahun, bahkan warga setempat mampu menyediakan makanan “wadi” (ikan yang yang dipermentasi) hasil tangkapan untuk keperluan lama, hingga setahun.
Tabat basar dibuka, warga Balangan ramai cari ikan
Rabu, 2 Juni 2021 19:47 WIB