Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) mencanangkan Hari Bekantan Indonesia pada 28 Maret 2015 ditandai dengan melepas liarkan bekantan dan penanaman pohon sebagai tanda dimualinya gerakan pelesatrian bekantan dan lingkungannya.
"Pencanangan ini didasari SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari tentang Bekantan (Nasalis Larvatus) sebagai Maskot Provinsi Kalimantan Selatan," kata Ketua SBI Amalia Rezeki di Pulau Bakut Kabupaten Barito Kuala, Sabtu.
Pencanangan atau launching Hari Bekantan dilakukan Ketua DPRD Tingkat I Kalsel Hj. Hj Noormiliyani di saksikan Bupati Barito Kuala Hasanudin Murad, Kepala BKSDA Kalsel Ir.Lukito Andi Widyarto, Rektor Unlam Sutarto Hadi, Kepala BLHD Kalsel, Asisten Bidang Pembangunan Provinsi Kalel yang mewakili guberur Kalsel.
Serta Camat Anjir Muara dan Camat Alalak dan seluruh pendukung acara seperti PT Adaro, PT Antang Gunung Meratus, Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin dan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) STIKP PGRI serta biodeversitas Indonesia.
Menurut Amalia Rezeki gerakan kepedulain terhadap hewan yang hanya hidup di Pulau Kalimanatan tersebut karena sekarang ini kehidupannya sudah terancam.
"Apalagi kera berhidung mancung itu merupakan hewan endemik yang hidup dilingkungan tertentu dan makannya tertetentu pula seperti di Pulau Bakut ini yang banyak pohon rambai dan hutan mangrove," terang Amalia.
Ditambahkannya sebagai warga Kalimantan Selatan harus peduli dengan keberlangsungan hidup bekantan dengan memelihara lingkungan dan jangan menangkapnya untuk dipelihara atau dijual.
"Jangan sampai pada 20 atau 30 tahun nanti bekantan punah hanya tinggal nama sehingga anak cucu kita nanti hanya bisa melihat fotonya saja", tegas Amalia.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan MoU antara Unlam - Biodeversitas Indonesia, Unlam - BKSDA Kalsel, serta pengukuhan Duta Bekantan untuk Indonesia dan Duta Bekantan untuk Jerman yang di wakili Franciska Puch.
Launcing juga diramaikan atraksi menarik dari Mapala IAIN Antarasari dan perkumpulan reftil Banjarmasin serta Komonitas Musang Banjarmasin (KOMBA).