Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) yang dipimpin Amalia Rezeki mencanangkan Hari Bekantan Indonesia wilayah Kalimantan Selatan pada 28 Maret 2015 yang ditandai berbagai kegiatan.
"Kami ingin mengajak semua pihak peduli terhadap satwa langka yang menjadi ikon Kalsel tersebut melalui Hari Bekantan Indonesia," kata Amalia Rezeki kepada pers di Banjarmasin, Senin, seraya menyebutkan ditetapkannya tanggal tersebut adalah saat ditetapkannya Bekantan sebagai maskot Kalsel.
Ketika ditanya mengenai kegiatan Hari Bekantan Indonesia tersebut ia menyebutkan sesuai rencana adalah melakukan observasi kawasan konservasi dan pelepasliaran bekantan di habitat. Selain itu adanya aksi prusiking up sling dari Jembatan Barito serta Festival Kelotok Hias.
"Insya Allah nanti dihadiri ketua DPRD kalsel, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel, institusi perguruan tinggi, mahasiswa dan pelajar, kader konservasi, para aktivis lingkungan hidup, pecinta alam dan masyarakat sekitarnya.
Lokasi yang dipilih dalam kegiatan tersebut adalah Pulau Kaget dimana lokasi tersebut merupakan habitat satwa Bekantan yang dipenuhi pohon rambai padi sebagai makanan utama satwa berbadan besar dan berhidung panjang tersebut.
Ia menambahkan, sejak ditetapkannya Bekantan sebagai maskot Provinsi Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, melalui persetujuan DPRD tanggal 28 Maret 1990 berarti sudah 25 tahun bekantan yang menjadi ikon kebanggaan namun demikian perhatian terhadap bekantan dirasakan belum optimal.
Melalui kegiatan Hari Bekantan Indonesia tersebut diharapkan memunculkan kepedulian masyarakat terhadap satwa khas Pulau Borneo itu.
Berdasarkan perkiraan tanpa ada pelestarian maka Bekantan bisa dipastikan punah, sebab di Kota Banjarmasin ini saja sudah punah padahal diakhir tahun 1980-an masih bisa dijumpai di kawasan Trisakti, Kuin, dan Kayutangi.
"Kami menaruh keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi bekantan di Kalimantan Selatan yang populasinya turun sangat drastis, untuk itulah kami ingin membangun kepedulian bersama, " tutur Amalia Rezeki.