Kandangan (ANTARA) - Kepolisian Resort (Polres) Hulu Sungai Selatan (HSS) melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi terkait dengan penemuan mayat laki-laki di Dusun Lok Sebaung, Kelurahan Jambu Hilir, Kecamatan Kandangan, ada beberapa informasi dan fakta yang dihimpun dari informasi saksi dan temuan di lapangan.
Kapolres HSS AKBP Siswoyo melalui Kasubag Humas Iptu J Tobing, di Kandangan, Rabu (19/5), mengatakan pihaknya telah melakukan pendalaman terhadap kasus ini dan diduga sementara korban, Abdul Sidiq (30) meninggal karena bunuh diri.
"Mayat telah dimakamkan pihak keluarga hari ini sekitar pukul 16.00 Wita, di Desa Batu Laki, Kecamatan Padang Batung," katanya, dalam keterangan kepada awak media.
Baca juga: Penemuan mayat laki-laki di Lok Sebaung Jambu Hilir diduga bunuh diri
Dijelaskan dia, bahwa korban pernah mengalami gangguan kejiwaan selama lima bulan dan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Brigjen H. Hasan Basri, Kandangan.
Ini dikuatkan dengan adanya Surat Keterangan Resume dari RSJ H. Hasan Basri tertanggal 14 Desember 2020, yang ditanda tangani oleh dokter Sopian Nata Saragih.
Lalu dari keterangan ayah kandung korban, Muhdi bahwa anaknya memang pernah mengalami gangguan kejiwaan beberapa bulan yang lalu, dan pernah dirawat di RSJ hasan Basri selama 11 hari.
Baca juga: Penjual es krim ditemukan meninggal tertimbun tanah, diduga korban kejahatan
"Untuk istri korban, Husnul Khotimah belum bisa dimintai keterangan kemungkinan masih shock karena kematian korban, dan dari keterangan dari kepala Desa Batu Laki juga menjelaskan kalau korban sering melamun dan sering senyum-senyum sendiri," katanya.
Adapun beberapa tindakan yang telah diambil pihaknya antara lain, mengamankan lokasi TKP, mengamankan barang bukti berupa pisau jenis Cutter dan pakaian yang dikenakan korban saat kejadian, pemeriksaan para saksi, identifikasi dan mayat korban telah diperiksa ke RSUD Brigjend H Hasan Basri Kandangan.
Dalami temuan mayat diduga bunuh diri, begini fakta yang dihimpun polisi
Rabu, 19 Mei 2021 20:57 WIB
Korban pernah mengalami gangguan kejiwaan selama lima bulan dan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Brigjen H. Hasan Basri, Kandangan,