Banjarmasin (ANTARA) - Warga yang mengikuti pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Walikota (Pilwali) Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Rabu (28/4) nampak antusias dengan tetap mantap tak merubah pilihannya seperti pencoblosan Pilkada serentak 9 Desember 2020 lalu.
"Pilihan saya tetap tidak berubah. Sudah mantap mencoblos paslon sebelumnya juga," ucap Suhaimi (46), pemilih di TPS 02 Kelurahan Murung Raya.
Dia pun mengaku mendukung adanya PSU dengan harapan paslon yang dipilihnya menang dan bisa memimpin daerah berjuluk "Kota Seribu Sungai" itu.
Senada disampaikan Rahmiati (39), warga yang menyalurkan hak suaranya di TPS 01 Kelurahan Basirih Selatan. Dia menyatakan tak merubah pilihan tetap memberikan suara kepada paslon yang dicoblos 9 Desember 2020 lalu.
"Kami senang ada PSU ini biar pilkada dapat berlangsung jujur dan adil tanpa adanya keraguan kecurangan lagi. Semoga yang menang nanti dapat memimpin Kota Banjarmasin lebih baik lagi," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Budi Suryadi mengatakan fenomena tak merubah pilihan ketika PSU adalah hal wajar seiring kedewasaan berpolitik masyarakat.
"Tentunya warga sudah punya pilihan sejak pilkada 9 Desember lalu. Sehingga ketika diulang pun, pilihannya tidak berubah," jelas Guru Besar Bidang Sosial dan Politik ULM itu.
Bahkan menurut Budi, ada sebagian dari masyarakat bisa saja tidak mengikuti perkembangan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi yang pada akhirnya memutuskan ada PSU.
"Sejatinya kan PSU Pilwali Banjarmasin ini hanya penentuan dua paslon yang masih berpeluang menang dari empat paslon yang ada. Nah, mungkin ada sebagian pemilih yang justru memberikan suaranya ke paslon di luar kandidat pemenang. Balik kepada keyakinan pribadi yang telah mantap pada pilihan sebelumnya dan tak mau lagi berubah," tandasnya.
Sementara dari pantauan ANTARA di beberapa TPS, pelaksaan PSU berjalan lancar tanpa kendala. Antusias banyak masyarakat terlihat tiba di TPS sejak pagi pukul 07.30 WITA meski TPS dibuka secara resmi pukul 08.00 WITA.
Protokol kesehatan juga dijalankan secara ketat. Pemilih yang akan memasuki TPS diwajibkan cuci tangan terlebih dahulu dan pastinya menggunakan masker. Setiap pemilih juga diberikan sarung tangan sekali pakai untuk mencoblos di bilik suara.
"DPT di sini ada 497 orang. Ada warga yang meminta lebih awal mencoblos karena alasan pekerjaan, sehingga tetap kami layani. Termasuk yang meminta agak siang datang ke TPS juga kami tunggu sampai batas waktu ditutupnya pemungutan suara pukul 13.00 WITA," kata Fetty selaku Ketua KPPS 02 Murung Raya.
PSU Pilwali Banjarmasin digelar di tiga kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu Mantuil, Murung Raya dan Basirih Selatan dengan jumlah 29.057 daftar pemilih tetap (DPT) tersebar di 80 TPS. Empat paslon yang bertarung nomor urut 1 H Haris Makkie dan Ilham Noor, nomor urut 2 H Ibnu Sina dan H Arifin Noor, nomor urut 3 H Khairul Saleh dan Habib Muhammad Ali Alhabsy dan nomor urut 4 Hj Ananda dan H Mushaffa Zakir.