Anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mendapatkan penyuluhan mengenai obat-obatan dan makanan berbahaya.
Kegiatan dalam rangka sosialisasi itu dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin di Martapura, Selasa.
Dalam kegiatan, itu anggota Tim PKK mendapatkan informasi terkait produk obat tradisional, kosmetika, dan suplemen.
Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Raudhatul Jannah mengatakan, pihaknya menyambut baik penyuluhan itu karena memberikan pengetahuan bagi kaum perempuan untuk melindungi anggota keluarganya.
"Penjelasan mengenai obat-obatan dan makanan berbahaya membantu kami mengetahui jenis obat dan apa saja bahayanya sehingga bisa melindungi anggota keluarga dari dampak penggunaannya," ujar dia.
Ia mengatakan, selain dapat melindungi keluarga di rumah peserta juga dapat menyebarkan informasi itu kepada masyarakat.
"Dengan penyebaran informasi kepada masyarakat, anggota keluarga terlindungi, serta membantu pemerintah yang berupaya melindungi masyarakat dari produk-produk berbahaya dan merugikan," ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan, kerja sama dengan BBPOM bisa dilanjutkan dan diikuti peserta dari berbagai kalangan.
Banyak produk obat-obatan tradisional maupun modern serta produk makanan beredar luas tetapi tidak diketahui kandungannya sehingga bisa membahayakan orang yang mengonsumsinya.
Kepala BBPOM Banjarmasin Adjat Kustiwa mengatakan, penyebaran informasi merupakan kegiatan yang efektif membantu masyarakat mengenali dan memilih produk yang aman dan memenuhi persyaratan mutu.
"Kegiatan seperti ini tentu bisa ditingkatkan sehingga tinggal menjalin kerja sama agar bisa diikuti peserta dari kalangan lebih luas," ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya terus berupaya meningkatkan peran aktif masyarakat dalam sistem pengawasan obat dan makanan (Sispom) yang bertujuan memberi informasi tentang mutu, keamanan dan manfaat suatu produk.(yos/B)