Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H. Achmad Fikry membuka secara resmi Konferensi Kerja I Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten HSS Masa Bakti Ke XXII Tahun 2020, di Pendopo Bupati.
Ia mengatakan, Konferensi Kerja 1 PGRI HSS diselenggarakan masih dalam suasana pandemi COVID-19, sehingga peserta yang hadir pada hari ini dibatasi, di sisi lain pandemi COVID-19 ini menyebabkan proses belajar mengajar tatap muka terhambat.
Baca juga: PGRI HSS kembali bagikan masker gratis untuk masyarakat
"Kami telah menerima surat dari Dinas Pendidikan yang ditujukan kepada kami selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penangan COVID-19, yang isinya meminta rekomendasi agar mulai 7 Desember 2020 yang lalu proses belajar mengajar tatap muka dilaksanakan," katanya, Rabu (16/12) pagi.
Dijelaskan dia, setelah rapat dengan semua anggota Satgas dan Dinas Kesehatan, maka pihaknya merekomendasikan untuk belajar tatap muka bisa dimulai awal tahun 2021, sehingga masih ada waktu bagi sekolah untuk mempersiapkan fasilitas agar terpenuhinya protokol kesehatan.
Di akhir acara pembukaan konferensi tersebut, Bupati HSS menyerahkan tali asih secara simbolis 127 orang anggota PGRI Kabupaten HSS yang telah memasuki masa purna tugas atau pensiun.
Baca juga: Peduli cegah COVID-19, PGRI HSS bagikan masker untuk masyarakat
Konferensi kerja PGRI mengambil tema "Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul", diikuti oleh Pengurus PGRI Provinsi, Pengurus PGRI Kabupaten, Pengurus Cabang, Dewan Penasehat, DKGRI PGRI HSS, LKBH PGRI HSS, dan Peninjau dengan seluruh peserta berjumlah 52 orang.
Turut hadir, Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PGRI HSS, Sekretaris Dinas Pendidikan HSS Naparin, Kepala Kementrian Agama HSS H. Saribbudin, Ketua PGRI HSS Umar Dani beserta pengurus.
Bupati HSS buka konferensi kerja I PGRI masa bakti XXII
Rabu, 16 Desember 2020 16:43 WIB
Pihaknya merekomendasikan untuk belajar tatap muka bisa dimulai awal tahun 2021, sehingga masih ada waktu bagi sekolah untuk mempersiapkan fasilitas agar terpenuhinya protokol kesehatan,