Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mulai menyusun basis data keluarga miskin mengingat banyak keluarga tidak mampu di "Bumi Saraba Kawa" itu yang belum bisa menikmati pelayanan kesehatan secara gratis maupun program pemerintah lainnya.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung, Selasa, meminta tim pendataan basis data terpadu 2014 dalam rangka pengentasan kemiskinan bisa menuntaskan penyusunan jumlah warga miskin hingga akhir tahun ini sehingga bisa digunakan dalam program pembangunan 2015.
"Basis data keluarga miskin sebenarnya sangat penting sehingga tidak ada lagi keluarga tidak mampu atau miskin yang belum mendapatkan layanan kesehatan maupun program pemerintah seperti raskin," katanya.
Anang mengaku pernah mendapat pengaduan dari masyarakat kurang mampu tentang kesulitan mereka mendapatkan layanan kesehatan, sedangkan yang bersangkutan belum terdaftar sebagai kelompok keluarga miskin.
Kepala Badan Pusat Statistik Tabalong Heryadi mengatakan pendataan rumah tangga miskin dan sangat miskin mengacu pada 14 variabel yang telah ditetapkan.
"Sebanyak 17.000 kepala keluarga menjadi target kita dalam pendataan rumah tangga miskin dan sangat miskin tersebar di 131 desa/kelurahan dan 930 rukun tetangga," katanya.
Sebagai persiapan pelaksanaan penyusunan basis data rumah tangga miskin, katanya, pelaksana lapangan akan mengikuti bimbingan teknis sesuai standar operasional prosedur oleh instruktur berjumlah 12 orang dan moderator 12 orang, sedangkan logistik dan dana pelaksanaan dari APBD kabupaten.
"Pembuatan basis data rumah tangga miskin mencakup tim kabupaten, kecamatan, petugas lapangan, dan pengolah data," katanya.
Data rumah tangga miskin yang digunakan dalam progarm raskin berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) BPS 2011 tercatat 10.050 kepala keluarga.
 Jumlah rumah tangga miskin terbanyak di Kecamatan Banua Lawas tercatat 2.312 KK dan Kelua 1.128 KK. Â