Banjarmasin (ANTARA) - Bripka Putra Andika Pratama yang merupakan putra daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan berhasil mewujudkan impiannya membangun rumah singgah bagi pemuda sekampung halaman di perantauan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Polisi yang berdinas Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel inipun menabung selama 12 tahun dengan menyisihkan sedikit demi sedikit uang gajinya untuk membeli rumah permanen berlantai dua yang kini dijadikan Mess Selayar "Sapo to Ha'le".
"Alhamdulilah mess yang jadi impian kami semua pemuda Selayar akhirnya terwujud hari ini," ucap Andika di Banjarmasin, Sabtu.
Dia menceritakan, impian memiliki rumah singgah dengan status hak milik berawal dari dirinya yang merantau ke Banjarmasin setelah dapat penempatan tugas sebagai anggota Polda Kalsel tahun 2008 dari penerimaan dan pembentukan Bintara Polri di Polda Sulawesi Selatan.
Kemudian Andika berinisiatif mendirikan Mess Selayar bersama beberapa pemuda satu kampung. Tanpa memiliki cukup uang, kontrakan pun jadi pilihan.
Sejak 2008 hingga 2020 ini, terhitung sudah tujuh kali berpindah tempat tinggal dari satu lokasi ke lokasi lainnya di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin.
Berbekal semangat tak kenal putus asa, polisi alumni pendidikan Bintara Polri angkatan 29 inipun terus menabung dan menggerakkan para pengurus dan anggota Mess Selayar untuk turut membantu semampunya.
Hingga akhirnya rumah singgah impian tersebut terwujud nyata di tahun ini dengan tebusan harga ratusan juta rupiah yang dibeli Andika berlokasi di Jalan Purnasakti jalur X Komplek Surya Sakti, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin itu.
"Rumah singgah ini tidak hanya untuk putra daerah Selayar tapi kami terbuka bagi siapa saja yang ingin menginap. Bahkan, sering ada dari Pulau Jawa juga menginap. Prinsipnya kami saling membantu sesama perantauan," tandasnya.
Wakil Ketua Mess Selayar Ahmad Sofyan mengungkapkan Mess Selayar dapat menampung 20 hingga 25 orang. Dimana saat ini ada sekitar 10 orang penghuninya.
"Kebanyakan di sini bekerja sebagai pelaut dan mayoritas pemuda. Jadi, ketika berada di Banjarmasin, mereka bisa tinggal di Mess Selayar kapan saja," kata pria yang juga Kapten Kapal ini.
Sewaktu masih kontrak, ungkap dia, penghuninya bayar seikhlasnya. Namun sekarang untuk perawatan rumah agar terjaga dikenakan tarif Rp500 ribu setiap anggota. Jadi cukup sekali bayar, bebas kapan saja datang menginap untuk seterusnya.
Atas berdirinya rumah singgah pemuda Kabupaten Kepulauan Selayar "Sapo to Ha'le" di Banjarmasin, Ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Selatan Prof Dr Ahmad Alim Bachri pun memberikan piagam penghargaan kepada pengurus dan anggota.
Bahkan dalam peresmiannya Sabtu siang, Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Andi Azis Nizar yang juga putra asli Kabupaten Kepulauan Selayar
menyumbang sepeda motor untuk keperluan operasional penghuninya.
Selain motor, keperluan rumah tangga seperti mesin cuci hingga kasur juga dipastikan Andi dibantunya sesuai keinginan para penghuni ketika dia secara spontan bertanya apa yang bisa dia bantu.
"Mudah-mudahan tempat tinggal Mess Selayar ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih kepada Andika dan kawan-kawan yang sudah mewujudkan bangunan megah ini," ucap Dirlantas.