Banjarmasin (ANTARA) - Polresta Banjarmasin, Kalsel, yang mengamankan unjuk rasa memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Banjarmasin, Jumat siang, memberikan apresiasi lantaran berjalan tertib.
"Aksi seperti ini patut menjadi contoh bagi siapa pun yang menyampaikan pendapat di muka umum. Tetap tertib dari awal hingga akhir," kata Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo di Banjarmasin, Jumat.
Menurut Sabana yang memimpin pasukan pengamanan dari Polresta Banjarmasin didukung Polda Kalsel mewakili Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan, semua orang boleh berunjuk rasa menyampaikan pendapatnya sepanjang menjaga sopan santun dan tak mengganggu ketertiban umum.
"Tentu ada masyarakat lain yang harus kita hargai juga seperti pengguna jalan dan sebagainya. Alhamdulilah, aksi massa kali ini sangat tertib dan kami apresiasi," ucapnya.
Sekitar 200 orang mengatasnamakan Forum Silaturahim Majelis Ta'lim Banjarmasin menggelar aksi di depan gedung DPRD Kalimantan Selatan Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Massa memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron yang kembali menghina agama dengan mengaitkan Islam dengan tindakan teroris di Wina, Austria, Senin (2/11) malam waktu setempat.
Ustadz Wahyuni Yusuf salah satu orator aksi menyebut sikap Presiden Prancis tak bisa ditolerir dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
Pernyataan sikap pun disampaikan massa yang di antaranya berisi kutukan keras bagi penghina Nabi Muhammad SAW, menuntut hukuman mati bagi penghina Nabi Muhammad SAW serta menuntut pemerintah Indonesia memutus hubungan diplomatik dan pengusiran Duta Besar Prancis termasuk memboikot produk Prancis.