Kotabaru (ANTARA) - Sekretaris Komisi I DPRD Kotabaru, Rabbiansyah melakukan inspenksi mendadak (sidak) ke RSUD khusus karantina di Desa Stagen menyusul banyaknya dikeluhakn tidak lengkapnya fasilitas khususnya prasarana mandi, cuci dan kakus (MCK).
Setelah mendapatkan izin dari dr Cita selaku penanggung jawab karantina, dengan menggunakan APD standar protokol kesehatan (hazmat), Robby-sapaan akrabnya, ditemani perawat dan seorang staf ahli dewan, memasuki setiap ruangan karantina yang kini dihuni 110 pasien positif COVID-19.
Politisi Perindo ini menuturkan, secara umum pelayanan bagi pasien karantina COVID-19 di RS Stagen ini relatif bagus, seperti ketersediaan makanan dan minuman serta buah, suplemen vitamin serta obat-obatan bagi pasien.
"Namun, seperti yang dikeluhkan banyak pasien sebagaimana yang hangat diperbincangkan di media sosial, memang benar adanya masih belum maksimal ketersediaan MCK, tempat jemuran, hiburan berupa TV dan jaringan internet (WiFi)," kata Roby, Senin.
Dari total pasien 110 orang, tersebar di dua lantai dengan rata-rata 3-4 orang per ruangan, jumlah MCK yang bisa dipakai hanya sembilan toilet atau WC, itupun tidak ada pembedaan bagi pasien laki-laki dan perempuan.
Hal lain yang jadi perhatiannya adanya rembesan air dari ruangan toilet lantai dua yang menetes ke toilet lantai dasar.
Dikatakan Roby, fasilitas lain yang dikeluhkan terbatasnya kipas angin karena sebagian ada yang rusak, tidak tersedianya tempat jemuran pakaian, sehingga pasien membua alakadarnya hanya menggunakan tali rafia yang dibentangkan dibeberapa sisi ruangan, sehingga terlihat semrawut.
“Makanya kami tadi meminta untuk penyedian keset, alat untuk jemuran, disamping itu juga sarana hiburan yang masih kurang. Satu ruangan yang terdiri dari 10 kamar hanya ada satu TV, kami juga minta tambah, kalau bisa satu kamar satu,” tutur Roby.
Peninjauan dilanjutkan ke bangunan kedua RSUD Stagen, dari pengecekan diketahui gedung ini kondisinya jauh lebih layak. Dari koordinasi yang ia lakukan dengan BPBD (Badan penaggulangan bencana daerah), kini bangunan tersebut akan dibuka untuk tempat karantina baru.
"Jika sudah fix, kami minta sebagian pasien yang kini menjalani karantina di bangunan satu, dipindahkan ke bangunan dua, karena di situ tiap ruangan ada toilet, sudah ada AC dan mesin cuci,” harap Roby.
Akomodir keluhan pasien karantina, dewan sidak RS Stagen
Senin, 12 Oktober 2020 6:20 WIB