Kandangan (ANTARA) - Sebuah yayasan yang bergerak dalam kegiatan pendidikan dan keagamaan, yakni Yayasan "Dangsanak Kita" terus melakukan pembinaan terhadap para mualaf termasuk melakukan bantuan bedah rumah.
Bedah rumah yang pertama kali dilakukan oleh yayasan yang sudah berdiri sejak tahun 2004, adalah rumah seorang mualaf yan ada di Desa Manutui, Lok Lahung, kawasan Kecamatan Loksado.
Menurut ketua yayasan "Dangsanak Kita" Fachrurazie yang datang bersama para pengurus yayasan ke lokasi bedah rumah desa Manutui, menuturkan, bedah rumah ini akan dilakukan semampunya.Artinya sudah lama rencana ini ingin dilakukan baru sekarang bisa dimulai, sebab yayasan juga mengumpulkan dana dari dukungan para pihak yang peduli terhadap dangsanak (saudara) yakni para mualaf yang ada di pedalaman.
Jika bedah rumah ini berhasil Insya Allah bedah rumah akan dilakukan kepada dangsanak dangsanak yang lain di pedalaman kawasan Pegunungan Meratus ini.Rumah yang sekarang dibedah adalah milik seorang mualaf bernama Iyan, dan sudah dikerjakan pondasi beton diharapkan rumah ini lebih bagus dari rumah yang sebelumnya yang hanya menggunakan bahan kayu dan bambu dianyam.
Menurut Fahrurazie dihadapan para mualaf dan pengurus yayasan yang ada saat itu, sebenarnya sejak yayasan ini didirikan sudah ada kegiatan di Loksado yakni dengan merekrut anak tamatan SD untuk disekolahkan ke ke jenjang yang baik tinggi seperti ke SMP ada sebanyak 35 orang anak SD.
Tapi dulu hanya sampai kawasan muka seperti kawasan Lumpangi, dan sekitarnya belum sampai ke Manutui.
Menyinggung kegiatan yayasan disebutkannya memang lebih terkosentrasi di kawasan Kecamatan Paramasan, di juga lebih ke dalam Pegunungan Meratus, wilayah Kabupaten Banjar, karena di sana yayasan memiliki sebuah lahan tanah satu hektare dan sudah dibangunkan Islamic Cintre, oleh Pemda setempat.
Gedung Islamic Cintre sebagai pusat pengembangan dah wah oleh para dai dai yang ada di pedalaman dalam pembinaan para mualafyang jumlahnya ratusan orang.
Selain membedah rumah yayasan juga memberikan bantuan sembako 100 bungkus kepada warga binaan yakni para mualaf di kawadan tersebut.