Kotabaru (ANTARA) - Desa Bumi Asih merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Kelumpang Selatan yang akan ditetapkan sebagai Kampung Tangguh Banua (KTB) oleh pemerintah daerah melalui Gugus Tugas Percepatan Penangaan COVID-19 Kotabaru.
Kepala Desa Bumi Asih, Supardi mengatakan, mewakili masyarakat desa yang dipimpinnya mengaku bangga dan bersyukur atas terpilihnya sebagai Kampung Tangguh Banua.
Dikatakan Supardi, dipilihnya Bumi Asih menjadi Kampung Tangguh di Kecamatan Kelumpang Selatan karena dinilai memenuhi segala ketentuan yang disyaratkan dalam program yang dicanangkan Kapolri tersebut dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Banyak sektor yang menjadi pertimbangan sebuah desa untuk ditetapkan menjadi Kampung Tangguh Banua, diantaranya kemandirian dibidang ketersediaan pangan, penanganan kesehatan dan lingkungan serta keamanan," kata Supardi.
Menurutnya, Bumi Asih merupakan desa yang responsif terhadap setiap dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk wabah virus corona yang sejak awal (Maret 2020) terjadi dengan swadaya mendirikan posko relawan dengan menerapkan karantina wilayah desa secara mandiri.
Begitupun dari sisi ketersediaan pangan, tambahnya, produksi padi di Desa Bumi Asih selama ini menunjukkan hasil yang relatif besar, bahkan termasuk salah satu penyangga lumbung pangan daerah.
"Demikian halnya dari sisi kesehatan lingkungan, dipastikan 100 persen setiap depan rumah yang ada di desa kami dilengkapi dengan ketersediaan fasilitas cuci tangan dan sabun, kemudian rutin menggelar gotong royong membersihkan lingkungan desa," jelas Supardi.
Saat ini kami (perangkat desa) bersama unsur Forkopimcam Kelumpang Selatan tengah melengkapi segala kelengkapan sebagai pendukung pelaksanaan Kampung Tangguh Desa Bumi Asih baik secara fisik berupa sarana prasarana hingga legalitasnya.
Bersama semua eleman masyarakat khususnya aparat desa dibantu beberapa personil dari Koramil, Polsek dan kecamatan, Supardi mengaku sudah waktu belakangan bekerja maksimal siang hingga malam untuk memenuhi segala fasilitas yang diperlukan dengan penerapan sebagai kampung tangguh.
Terpisah Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafuddin mengatakan, Kampung Tangguh Banua diprakarsai oleh tiga pilar, yakni TNI Polri dan pemerintah tujuannya satu, yaitu untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat dari penyebaran COVID-19.
Menurutnya, ada empat fokus utama Kampung Tangguh Banua, yaitu yang Pertama Tangguh kesehatan, kedua tangguh sosial ekonomi, ketiga tangguh keamanan, dan keempat tangguh kreativitas.
"Kita berharap dengan gerakan Kampung Tangguh ini bisa menjadi upaya masyarakat berkolaborasi dengan TNI Polri dan pemerintah sehingga menjaga kesehatan dan keselamatan bersama," jelas Kapolres.
Sementara Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis mengapresiasi ditetapkannya sejumlah desa menjadi Kampung Tangguh Banua, hal ini sebagai partisipasi masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran dan pencegahan COVID-19.
"Selain itu, program Kampunng Tangguh menjadi solusi diberbagai bidang diantaranya ekonomi, sosial dan keamanan sehingga menjadi nilai dan semangat gotong royong," katanya.
Syairi menambahkan, kita harus menyiapkan diri dan lingkungan menghadapi tatanan baru, dimana aktivitas masyarakat akan berlangsung seperti biasa, namun tetap mengikuti protokoler kesehatan secara ketat.
Lebih lanjut politisi PDIP ini mendukung jika semua desa di wilayah Bumi Saijaan ini menjadi Kampung Tangguh Banua."Kampung Tangguh Banua mempunyai dampak positif dan kemanfaatan bagi masyarakat kita, bukan hanya dalam penanganan COVID-19, tapi juga menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat terhadap
kebersamaan dan nilai gotong royong," kata Syairi.