Banjarbaru, (Antaranews.Kalsel) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Kelas I Banjarbaru mengimbau seluruh pihak di Kalimantan Selatan waspada terhadap cuaca ekstrim yang terjadi seiring masa peralihan musim.
"Masa peralihan musim hujan ke musim kemarau yang tengah terjadi saat ini harus diwaspadai karena cuaca ekstrim baik hujan lebat atau suhu panas menyengat," ujar Kepala BMKG Staklim Banjarbaru Purwanto, Minggu.
Ia mengatakan, pantauan jaringan pusat satelit pengamatan cuaca ada menangkap kemunculan aktivitas el nino pada dinamika atmosfir global dunia sehingga musim kemarau secara nasional diprediksi lebih parah.
Dijelaskan, meski pun kemunculan aktivitas elnino masih dalam kategori lemah, tidak menutup kemungkinan perkembangannya semakin menguat terlebih siklus lima tahunan elnino yang terakhir terjadi pada tahun 2009.
"Saat itu, musim kemarau parah melanda hampir seluruh wilayah Indonesia dan jika dihitung siklus lima tahunan ada kemungkinan terjadi pada 2014 atau bergeser ke tahun berikutnya," ungkap dia.
Menurut dia, kemarau semakin parah akibat adanya perubahan iklim global sebagai dampak lapisan ozon (O3) atmosfir bumi yang kian menipis sehingga mengurangi fungsi filternya terhadap paparan sinar Matahari.
Di sisi lain, efek rumah kaca dari pantulan panas matahari yang secara langsung ke bumi menyebabkan permukaan bumi semakin memanas dan mencairkan kutub es sehingga suhu panas semakin menyengat.
"Suhu udara pagi terukur 27 derajat celsius dan menjelang siang terus bergerak naik hingga mencapai 33 derajat celsius yang masuk dalam kategori suhu panas dan menyengat, malam berubah dingin," ujarnya.
Dikatakan, fenomena alam itu sebagai tanda memasuki masa transisi musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau seperti yang terjadi saat ini dan hampir merata melanda seluruh Indonesia.
Ditambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan musim dan memperingatkan seluruh masyarakat Kalsel waspada dampak pancaroba yang diikuti cuaca ekstrim dan di prediksi hingga akhir Mei 2014.
"Kondisi cuaca ekstrim pancaroba ditandai perubahan suhu di atas 36 derajat celcius dalam sehari atau hujan lebat intensitas tinggi tapi sebentar diikuti petir yang disertai tiupan angin kencang," katanya.