Martapura (ANTARA) - Tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar melakukan edukasi kepada kelompok masyarakat yang tengah beraktivitas sehari-hari.
Kali ini menyasar sejumlah acil (ibu-ibu) pedagang Pasar Terapung Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar yang didatangi tim menggunakan perahu karet Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, Jumat pagi.
Petugas melalui pengeras suara, mengingatkan para pedagang dan wisatawan yang tengah berwisata di Pasar Terapung selalu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan dagangan.
Sejumlah pedagang yang tidak pakai masker, diberikan petugas masker dan diingatkan selalu memakainya saat beraktivitas di Pasar Terapung Lok Baintan sehingga aman dan terhindar dari penularan COVID-19.
"Saat ini kita masih dalam pandemi COVID-19 sehingga kami ingatkan pian-pian selalu menjaga diri agar terhindar dari paparan virus corona," ujar Kasi Penyelenggaraan Statistik Dinas KISP Banjar Rudi Ramadhani melalui pengeras suara.
Pedagang diminta menjaga kebersihan barang dagangan dan mengurangi kontak dengan pembeli. Saat merapat ke perahu kelotok pengunjung, pedagang juga diminta menjaga jarak dengan posisi jukung (perahu tanpa mesin) menyilang.
Saat edukasi lapangan di atas Sungai Martapura itu, Dinas KISP juga turun bersama SOPD terkait yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perhubungan, BPBD dan Bappelitbang Kabupaten Banjar.
"Petugas juga membagikan leaflet dan sticker kepada pedagang dan motoris kelotok sehingga mereka memahami protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar M Aidil Basith.
Diharapkan, seiring berjalannya waktu dan penurunan penularan virus corona wisatawan tak lagi takut berwisata ke Pasar Terapung Lok Baintan karena sudah memberlakukan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Ditambahkan Basith, pembentukan Tim KIE untuk memberikan informasi akurat kepada masyarakat terkait COVID-19 dan selain menggunakan website, juga menggunakan media informasi konvensional seperti papan informasi, leaflet, selebaran serta kunjungan ke kelompok masyarakat.