Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam hal ini Komisi II Bidang Ekonomi dan Kabupaten menilai positif kinerja PT Bank Kalsel atau dengan sebutan Banknya Urang Banua.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo mengemukakan itu di Banjarmasin, Jumat sesudah komisinya yang juga Panitia Khusus (Pansus) II lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut rapat kerja dengan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk Banknya Urang Banua.
Pasalnya dari rapat kerja (Raker) bersama dengan BUMD milik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel tersebut, sejak tahun 2018 hingga kini Banknya Urang Banua itu sudah mulai menunjukan peningkatan.
Karena itu, Komisi II DPRD Kalsel yang membidangi ekonomi dan keuangan terus mendorong agar pembangunan prekonomian serta kontribusi nyata dari Banknya Urang Banua tersebut terhadap daerah bisa sesuai harapan.
"Ya kami telah mendengarkan paparan kinerja semua BUMD milik Pemprov Kalsel, baik Komisi II maupun Pansus II DPRD provinsi setempat menilai positif,” ujar politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Pansus II DPRD Kalsel membahas bidang ekonomi dan keuangan pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah provinsi setempat tahun anggaran 2019.
"Untuk Bank Kalsel, kami dari Komisi II akan terus support/ mendorong kemajuan kinerjanya, termasuk pembenahan perangkat teknologi, salah satunya memperbanyak Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di kabupaten/ kota," tegasnya.
Dengan mengutip paparan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Kalsel Agus Syabarrudin itu, anggota DPRD dua periode provinsi tersebut, secara umum pertumbuhan Banknya Urang Banua tersebut sejak 2018 ke tahun 2019 mengalami peningkatan signifikan.
"Hingga pada Desember 2019, jumlah aset Bank Kalsel tercatat senilai Rp13,9 triliun, dan membukukan laba 22,9 persen atau melampaui tahun sebelumnya," kutip wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu.
"Tidak hanya itu, di tengah deraan pandemi COVID-19 yang memporakporandakan perekonomian, itupun total aset Bank Kalsel hingga Triwulan I tahun 2020, mampu merangkak naik menjadi sebesar Rp14 triliun," ungkapnya mengutip keterangan Dirut Banknya Urang Banua tersebut.
Peningkatan tersebut selain terus mengupayakan penghimpunan dana masyarakat dan sebagai pengelola kas daerah, juga terus berkifrah melakukan ekspansi bisnis ke sektor-sektor lain di antaranya usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Selain itu, bidang perkebunan dan pertanian, pembiayaan konstruksi serta sektor transportasi laut dan perkapalan, lanjutnya.
"Semua langkah teknis prosedur perbankanpun, Direksi Bank Kalsel upayakan seefisien mungkin, sehingga cost atau harga yang mereka salurkan, baik untuk kredit konsumtif maupun kredit produktif yang diterima debitur juga memperoleh nilai pantas dan terukur," ujarnya.
“Jadi skema dan pola tersebut betul-betul mereka jaga sehingga bisa berdampak positif pada pembangunan perekonomian Kalsel,” demikian Imam Suprastowo mengutip paparan Dirut Bank Kalsel.