Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memberikan perhatian khusus kepada Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, karena tingginya angka penularan virus corona baru di tiga provinsi tersebut.
“Saya ingin kita konsentrasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kementerian, TNI, Polri, di tiga provinsi yang angka peyebarannya masih tinggi,” kata Presiden saat membuka rapat kabinet terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Presiden pada Kamis pagi ini memimpin rapat kabinet terbatas mengenai “Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19” yang diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Presiden juga meminta pelacakan kontak dekat dari pasien terpapar COVID-19 dilakukan lebih agresif dengan sarana-parasarana teknologi informatika.
“Hal itu agar pelacakan dapat termonitor dengan baik, bukan dengan cara konvensional lagi,” ujar Kepala Negara.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, tingkat penularan COVID-19 di Jatim, Sulsel dan Kalsel terus menunjukkan peningkatan setiap harinya.
Hingga Rabu (3/6), di Jawa Timur tercatat penambahan 183 pasien positif baru sehingga total menjadi 5.318 kasus pasien positif COVID-19.
Di Sulsel, terjadi penambahan 38 pasien positif baru sehingga menjadi 1.668 kasus pasien positif COVID-19.
Demikian juga di Kalsel yang masih tinggi, terdapat 64 pasien positif baru sehingga total menjadi 1.033 kasus pasien positif COVID-19.