Banjarmasin (ANTARA) - Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK menyatakan, pihaknya akan segera mengundang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) setempat untuk membicarakan masalah "Islamic State of Iraq and Suriah" atau ISIS.
"Insya dalam dua atau tiga hari ini (mendatang) kita mengundang Kapolda Kalsel untuk membicarakan masalah ISIS yang terduga menyerang Polsek Daha Selatan atau Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, penyerangan Polsek Nagara (sekitar 162 kilometer utara Banjarmasin) HSS oleh oknum terduga dari kelompok ISIS tersebut merupakan persoalan serius dan menjadi tanggung jawab bersama dalam penanggulangan atau mengatasinya.
"Karenanya kemungkinan kami juga akan mengundang Komandan Korem 101 Antasari serta pihak terkait lain dalam konteks pengamanan dan keamanan Kalsel yang selama cukup kondusif," lanjut wakil rakyat yang bergelar sarjana hukum, magister hukum serta mendapat gelar doktor kehormatan itu.
"Kita minta aparat keamanan mengusut atau menangani tuntas peristiwa penyerangan oleh oknum terduga dari kelompok ISIS tersebut, serta menindaknya dengan tegas," pinta Supian HK yang juga Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel.
Sembari menyatakan turut prihatin dan berdukacita atas meninggal dunia anggota Polsek Nagara karena serangan oknum terduga dari kelompok ISIS tersebut, anggota DPRD Kalsel dua periode itu juga bermaksud menemui keluarga korban dalam waktu dekat ini.
"Kita juga perlu menemui keluarga korban guna mengurangi rasa dukacita mereka, dan insya Allah kita akan memberikan tali asih," demikian Supian HK.
Sementara itu Kapala Bidang (Kabid) Humas Polda Kalsel Muhammad Rifani menyatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penyerangan terhadap Polsek Daha Selatan HSS yaitu AR (20), warga lokal berdomisili di wilayah kecamatan tersebut, masih berstatus bujangan.
Ia mengatakan, kejadian penyerangan dini hari Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita di Polsek Daha Selatan, dan sebelumnya pelaku menyiramkan bahan bakar bensin ke mobil patroli, dan langsung membakarnya.
"Tidak berapa lama pelaku masuk ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek, di mana ada dua personal yang lagi melaksanakan piket, yakni Brigadir Leo Nardo Latupapua dan Brigadir Djoman Sahat Manik Raja," katanya dalam keterangan pers, kemarin (1/6).
Brigadir Leo Nardo Latupapua ini jabatannya sebagai Kanit SKPT dan yang bersangkutan sempat bergumul dengan pelaku sehingga korban mengalami luka parah dan meninggal di tempat, sementara rekan korban Brigadir Djoman Sahat Manik Raja juga mengalami luka.
Saat kejadian tersebut, sempat korban melakukan perlawanan satu lawan satu, korban dengan tangan kosong sementara dengan pelaku menggunakan senjata tajam jenis sebilah Samurai, demikian Muhammad Rifani.