Kandangan (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H Hasan Basry Kandangan, dokter Hj Rasyidah, menyampaikan sehubungan dengan adanya pemberitaan tentang seorang dokter muda (internship) asal Kabupaten yang bertugas di RSUD Kandangan dinyatakan positif Covid-19, hal tersebut benar adanya.
Ia mengatakan, namun dapat disimpulkan bahwa dokter tersebut bukan tertular pada saat menjalankan tugas di Kandangan, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), karena yang bersangkutan belum melaksanakan tugas memberikan pelayanan pada pasien.
"Terkait pemberitaan tersebut dengan ini disampaikan bahwa, Senin (18/5) ada enam orang dokter yang datang ke RSUD Kandangan untuk menjalankan tugas sebagai dokter internship, namun sebelum itu dilakukan dulu tahapan sesuai protokol pencegahan COVID-19," katanya, dalam keterangan, Sabtu (30/5).
Dijelaskan dia, sesuai protokol pencegahan COVID-19 ke enam dokter yang berasal dari berbagai daerah tersebut tidak langsung ditugaskan untuk memberikan pelayanan, karenanya pada hari itu juga langsung dilakukan Rapid Diagnostik Tes (RDT) dan hasilnya semuanya non reaktif.
Baca juga: RSUD Kandangan dengan satu dokter tetap spesialis paru, akan tambah bed menjadi 70
Tapi sebagai upaya kehati-hatian untuk menutup sekecil mungkin peluang penularan COVID-19, maka terhadap semua dokter internship tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) pada hari itu juga.
Dan sementara menunggu hasil PCR nya, mereka diwajibkan menjalani isolasi mandiri pada tempat yang sudah disediakan rumah sakit. Bedasarkan hasil pemeriksaan PCR yang baru diketahui pada Jum’at(29/5) ada seorang dokter Internship tersebut positif terpapar COVID-19.
"Yang bersangkutan tidak menunjukan gejala apa-apa, walaupun demikian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka dokter tersebut dilalukan perawatan dan isolasi," katanya.
Menurut dia, selaku direktur RSUD Kandangan sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya pada Tim Covid-19 RSUD Kandangan dalam penangangan kasus seperti ini.
Baca juga: Dewan: Pemprov Kalsel agar bantu anggaran RSUD rujukan COVID-19
Tim telah bekerja secara cermat dan disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19, pihaknya tidak bisa membayangkan akibatnya jika protokol tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dalam kasus ini.
Dari keterangan dokter yang bersangkutan, diketahui bahwa sebelum datang ke Kandangan dia sekitar 10 hari lebih tinggal di kampung halamannya beserta keluarga di Kabupaten Tabalong, dan dan sebelumnya juga dia ada bolak balik ke Banjarmasin.
"Kepada pihak keluarga, juga kami harap tetap tenang dan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan di daerah setempat, semoga semuanya baik-baik saja," katanya.
Begitupun, pihaknya juga mohon kepada semua pihak untuk mendoakan dokter tersebut agar segera kembali sehat sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat banua serta semoga semua petugas medis semua terhindar dari wabah penyakit ini.