Bengkulu (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Zulkimaulub Ritonga menyebut sebanyak 59 tenaga medis termasuk dokter yang bekerja di rumah sakit itu saat ini sedang menjalani karantina setelah diduga terpapar pasien positif COVID-19.
Kata Zulkimaulub dari 59 tenaga medis itu tujuh orang diantaranya merupakan dokter umum, enam orang dokter spesialis dan sisanya adalah perawat dan tenaga medis lainnya.
"Sekarang 59 tenaga medis sedang menjalani karantina. Sebanyak 41 orang menjalani karantina dengan pengawasan dan sisanya melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing karena mereka sudah tahu prosedurnya," kata Zulkimaulub di Bengkulu, Sabtu.
Sebanyak 59 tenaga medis ini diduga melakukan kontak erat dengan dua pasien konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan perawat RSUD M Yunus Bengkulu.
Selama ini mereka bekerja di ruang lingkup yang sama dan menangani pasien COVID-19 di ruang isolasi RSUD M Yunus Bengkulu.
Setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19, kedua perawat itu menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD M Yunus Bengkulu yang merupakan rumah sakit rujukan penanganan pasien yang terpapar virus korona jenis baru.
Zulkimaulub mengaku dikarantinanya 59 orang tenaga medis selama 14 hari ke depan berdampak pada pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Pihak rumah sakit, kata dia, terpaksa melakukan modifikasi agar pelayanan di rumah sakit itu tetap berjalan baik sehingga masyarakat yang berobat tetap bisa dilayani dengan baik.
Modifikasi pelayanan ini dilakukan hingga hasil swab atas 59 tenaga medis tersebut keluar.
"Modifikasi kita lakukan hanya untuk pelayanan yang sifatnya emergensi, sedangkan untuk poli yang hanya memiliki satu dokter dan dokternya dikarantina maka dialihkan ke poli yang serumpun sehingga masih bisa dilakukan pelayanan," demikian Zulkimaulub.*
59 tenaga medis termasuk dokter di RSUD M Yunus dikarantina
Sabtu, 9 Mei 2020 14:13 WIB