Jakarta (ANTARA) - Perusahaan finansial teknologi yang bergerak di bidang pembayaran (payment gateway) PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) di masa pandemi COVID-19 ini.
Presiden Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk Tee Teddy Setiawan di Jakarta, Senin, mengatakan melalui langkah penawaran umum perdana atau IPO, perusahaan berkode emiten CASH itu telah memperoleh dana segar sebesar Rp87,5 miliar.
Sekitar 61,31 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI), sesuai dengan rencana perseroan. Sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
“Melalui IPO ini, kami dapat terus berinovasi dalam mengembangkan bisnis dan salah satunya adalah akuisisi STI yang menurut kami sangat strategis untuk pertumbuhan bisnis kami,” ujarnya.
Baca juga: IHSG Senin menguat 6,32 poin
Teddy melanjutkan akuisisi tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi untuk pengembangan bisnis, salah satunya melalui jumlah merchant yang bergabung bersama Cashlez.
Sampai saat ini, jumlah merchant Cashlez mencapai lebih dari 7.000 unit, 88 persen di antaranya terdiri dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Untuk akhir tahun ini, jumlah merchant yang bergabung dengan Cashlez diproyeksikan akan mencapai 10.000 unit.
Pada 27 April 2020 lalu, Cashlez melaksanakan IPO bersama dengan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Dari IPO tersebut, Cashlez melepas jumlah saham sebanyak 250 juta saham baru atau 17,5 persen dari modal disetor dan ditempatkan, dengan harga Rp350 per saham. Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I dengan rasio 1:1.
Pada perdagangan perdana, saham CASH terpantau naik 34 poin atau 9,71 persen menjadi Rp384 per saham.
Baca juga: IHSG diprediksi menguat
Cashlez resmi catat saham perdana di masa pandemi
Senin, 4 Mei 2020 12:14 WIB