Banjarmasin (ANTARA) - Kabar meninggalnya ulama kharismatik KH Zuhdiannoor atau akrab disapa Guru Zuhdi sontak menggugah banyak masyarakat berdatangan menuju kediaman almarhum di kawasan belakang Komplek Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin, Sabtu pagi.
Meski telah ada imbauan agar masyarakat tidak perlu melayat dikarenakan pandemi virus corona, namun nampaknya tak lantas membuat warga urung datang.
Ketua Umum Majelis Ta'lim (Majta) Dedi berharap imbauan agar warga tidak melayat hendaknya dipatuhi.
"Masyarakat diimbau mendoakan dari rumah saja. Baca surah yasin untuk almarhum," terangnya.
Penjagaan dari aparat TNI-Polri pun terlihat begitu ketat. Hal itu untuk mencegah masyarakat yang datang agar tak bisa sembarangan bebas masuk ke lokasi kediaman almarhum Guru Zuhdi.
Nampak Kapolsekta Banjarmasin Utara AKP Gita Suhandi Ahmadi sesekali dengan pengeras suara meminta warga kembali ke rumah.
"Permintaan pihak keluarga, jangan sampai ada kerumunan demi mencegah penyebaran virus corona. Mohon dimengerti, cukup berdoa dari rumah saja," katanya.
Guru Zuhdi yang lahir di Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan pada Kamis, 10 Februari 1972, dinyatakan wafat pada usia 48 tahun.
Ulama besar yang kerap mengisi pengajian dengan banyak jamaah itu berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu pagi, 2 Mei 2020 Masehi atau bertepatan dengan 9 Ramadhan 1441 Hijriyah di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Tersiar kabar pesawat yang membawa jenazah almarhum Guru Zuhdi terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pada siang ini dan rencananya dimakamkan di Perumahan Kota Citra Graha Banjarbaru.
Masyarakat diimbau mendoakan dari rumah saja
Sabtu, 2 Mei 2020 11:21 WIB
Masyarakat diimbau mendoakan dari rumah saja. Baca surah yasin untuk almarhum