Banjarbaru (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan hingga kini telah mendistribusikan 6.260 alat rapid test dari total 7.200 rapid test yang dimiliki.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim di Banjarbaru Sabtu mengatakan, dari 6.260 rapid test tersebut, yang sudah terlaporkan hasilnya sebanyak 3.827 dan 616 di antaranya reaktif.
"Ada sekitar 16,10 persen dari hasil rapid test yang telah kami distribusikan hasilnya reaktif," katanya.
Muslim mengungkapkan hingga Jumat (1/5) petang, kasus COVID-19 di Kalsel telah mencapai 179 orang, 24 orang di antaranya sembuh, 10 orang meninggal dan sisanya dalam perawatan rumah sakit maupun isolasi mandiri serta karantina khusus.
Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 73,80 persen melakukan isolasi mandiri dan karantina khusus, karena pasien menunjukkan gejala ringan. Sisanya sebanyak 26,20 persen dirawat di beberapa rumah sakit di Kalsel, karena perlu penanganan khusus.
Hasil analisis tim berdasarkan data yang masuk, kata Muslim, sekitar 74 persen lebih penderita COVID-19 adalah laki-laki dan sisanya wanita. Kemudian, dari hasil penelusuran kasus positif tersebut, sebanyak 58,60 persen berasal dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan, 13,7 persen merupakan orang dari perjalanan Jawa Barat.
Sisanya dari klaster lainnya, yaitu 1,5 persen dari Kalimantan Tengah dan 26 persen lebih dari kontak lainnya.
Muslim mengungkapkan, laju penambahan kasus positif di Kalsel, salah satunya karena tim yang aktif melakukan penelusuran dan kecepatan hasil test spesimen yang kini bisa dilakukan di dalam provinsi. Sebelumnya, hasil spesimen harus dikirim ke Jakarta atau ke provinsi lain, sehingga hasilnya cenderung lama.
"Dulu dalam waktu beberapa minggu, hanya 66 spesimen yang berhasil ditest, namun sekarang hanya dalam waktu 4 minggu, sebanyak 906 spesimen berhasil ditest, berarti terjadi percepatan antara 6-7 kali lipat dibandingkan saat pengetesan di Jakarta," katanya.
Muslim juga menyampaikan, saat ini petugas surveilance di lapangan telah mengidentifikasi sebanyak 3.529 orang yang diduga mengalami kontak erat dengan kasus positif dari berbagai klaster yang ada.
Dari 3.529 orang yang teridentifikasi tersebut, kata dia, tim berhasil menelusuri dan telah menemukan sebanyak 2.306 orang, untuk ditangani lebih lanjut.
Tim, akan terus berupaya melakukan penelusuran dan melakukan tes, sehingga bisa segera memisahkan antara yang sehat dan terduga positif.
Semakin cepat tim melakukan tes dan mendapatkan hasil, maka semakin baik, karena bisa lebih cepat memutus mata rantai penularan.
Muslim meminta, agar warga yang merasa pernah melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi positif, segera malaporkan diri, untuk dilakukan penanganan.
Tim Gugus Tugas Kalsel distribusikan 6.260 rapid test
Sabtu, 2 Mei 2020 8:39 WIB
Dulu dalam waktu beberapa minggu, hanya 66 spesimen yang berhasil ditest, namun sekarang hanya dalam waktu 4 minggu, sebanyak 906 spesimen berhasil ditest, berarti terjadi percepatan antara 6-7 kali lipat dibandingkan saat pengetesan di Jakarta