Banjarbaru (ANTARA) - Produksi beras dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan melimpah dengan perkiraan mencapai 102.700 ton hingga panen April 2020.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman di Banjarbaru Rabu mengatakan, dengan jumlah produksi lebih dari 100 ton, maka stok pangan Kalsel akan surplus.
"Berdasarkan perhitungan jumlah penduduk Kalsel sebanyak 4,2 juta jiwa, dengan konsumsi diestimasikan sebanyak 33.425 ton per bulan. Dari data tersebut, maka pangan kita surplus," katanya.
Jumlah tersebut, merupakan gabungan hasil produksi dari 11 kabupaten di Kalsel, minus Banjarmasin dan Banjarbaru, karena luasan tanam kedua wilayah tersebut minim.
Dari 11 kabupaten tersebut, terdapat tiga kabupaten yang produksi padinya melimpah, yakni Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala dan Kabupaten Banjar.
Sedangkan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tapin dan lainnya, produksi tetap meningkat dan surplus, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya sendiri.
Saat ini, seluruh ketersediaan beras tersebut, diamankan oleh kabupaten kota masing-masing.
Apalagi saat ini Banjarmasin akan menerapkan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan termasuk daerah penyangganya. Karena itu pengamanan beras harus dilakukan.
“Untuk menjaga kestabilan dan ketersediaan beras dikabupaten kota pada saat pandemi seperti saat ini, para bupati dan wali kota tetap menjaga stok beras yg ada di wilayahnya masing masing,” harap Syamsir.
Syamsir menilai untuk kebutuhan pangan terutama beras tidak perlu dikhawatirkan, karena berdasarkan perhitungan, Kalsel surplus beras hingga akhir tahun.
"Ini berkat program serasi yang diusulkan Gubernur Kalsel dengan pola tanam minimal dua kali bahkan ada yang tiga kali tanam setahun," katanya.
Menurut Syamsir, program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Kalimantan Selatan, dinilai cukup berhasil dan mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi secara signifikan.
"Berkat Program Serasi, terjadi perubahan pola tanam. Biasanya mengolah lahan secara manual, kini menggunakan peralatan mekanik," katanya.
Dijelaskannya, panen padi sistem Serasi dilakukan menggunakan sistem "combine harvester", sehingga lebih cepat selesai. Hasilnya bisa menanam padi dua kali atau lebih dalam jangka waktu setahun.
Pada masa wabah covid sekarang ini, ketersediaan beras atau pangan menjadi salah satu prioritas utama sebagai jaring pengaman sosial.
"Saya memperkirakan, hingga panen pada Agustus 2020, Kalsel akan surplus beras hingga160.000 ton. Jumlah tersebut, akan mencukup pangan Kalsel hingga akhir tahun," katanya.
Produksi beras Kalsel melimpah
Rabu, 22 April 2020 19:48 WIB
Berdasarkan perhitungan jumlah penduduk Kalsel sebanyak 4,2 juta jiwa, dengan konsumsi diestimasikan sebanyak 33.425 ton per bulan. Dari data tersebut, maka pangan kita surplus,