Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Birhasani mengatakan menjelang bulan suci Ramadhan 2020 diperkirakan harga gula bisa normal seiring dengan datangnya gula impor dari berbagai negara.
Menurut Birhasani di Banjarmasin Jumat, mengatasi harga gula di Kalimantan Selatan yang kini mencapai Rp21 ribu per kilogram, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Direktur Bahan Baku Kementerian Perdagangan.
"Dari informasi yang kami terima, dalam waktu yang tidak lama lagi, gula impor dari berbagai negara sudah masuk ke Indonesia,"katanya.
Rencananya, gula impor yang biasanya akan dibuat sebagai gula rafinasi atau untuk memenuhi industri, untuk sementara tetap akan dimanfaatkan untuk memenuhi konsumsi masyarakat dulu.
Saat ini, tambah dia, beberapa distributor telah menyiapkan karung untuk pendistribusian gula tersebut ke berbagai daerah.
"Bila gula impor telah masuk, Insya Allah, harga gula di daerah sudah kembali normal," katanya.
Birhasani mengungkapkan, tingginya harga gula saat ini, bukan hanya terjadi di Kalsel, tetapi secara nasional, karena kurangnya stok gula memang menjadi masalah nasional.
Namun demikian, tambah dia, stok di Kalsel masih tetap mencukupi, karena berdasarkan koordinasi dengan para distributor mereka terus mendatangkan gula dari berbagai daerah.
Disdag pun juga membantu mencarikan stok gula, ke berbagai daerah yang memungkinkan untuk bisa dikirimkan ke Kalsel.
"Alhamdulilah, sebelumnya stok di gudang masih mencapai 381 ton, dan pada Kamis (2/4) juga masuk sebanyak 500 ton. Sehingga diharapkan pasokan gula tetap terjaga dengan baik," katanya.
Walaupun harga hingga kini belum bisa dikendalikan, yaitu masih dikisaran Rp19 ribu hingga Rp21 ribu per kilogram, karena memang harga dari Jawa sudah mahal, minimal tidak terjadi kelangkaan.
Selain gula, bawang merah dan bawang putih, juga terjadi kenaikan, karena terkendala pasokan dari daerah penghasil.
"Hampir seluruh barang kebutuhan yang dari luar daerah, mengalami kenaikan cukup tinggi. Kami hanya bisa berusaha tetap menjaga pasokan, agar harga tidak kembali melambung," katanya.
Sedangkan minyak curah, terjadi kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan, hanya sekitar Rp500 per liter.