Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan akan meningkatkan skrining atau pemeriksaan kesehatan di wilayah perbatasan dengan Provinsi Kalimantam Tengah dan Kalimantan Timur menyusul naiknya status Kalsel menjadi tanggap darurat penanganan virus COVID-19.
"Skrining kami lakukan bagi pendatang yang masuk di wilayah perbatasan," kata Kadinkes Tabalong Taufiqurrahman Hamdi di Tanjung, Minggu.
Dikatakannya bahwa pemeriksaan skrining masing-masing dilakukan di Desa Jaro Kecamatan Jaro, Desa Pasar Panas Kecamatan Kelua, Desa Pugaan Kecamatan Pugaan dan Desa Padang Panjang Kecamatan Tanta.
ID-19.
Dengan memberdayakan tenaga kesehatan di puskesmas yang berada di wilayah perbatasan, kata dia, skrining dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran virus COVID-19 ke daerah berjuluk "Bumi Saraba Kawa" ini.
"Kami juga berkoordinasi dengan para camat dan kepala desa untuk memantau dan melaporkan pendatang dari luar dengan sistem wajib lapor 1 X 24 jam," kata Taufik.
Baca juga: Tabalong tingkatkan skrining di wilayah perbatasan
Baca juga: Balittra wujudkan tanam dua kali setahun di perbatasan
Baca juga: Indonesia kehilangan lahan 4.000 ha di perbatasan RDTL
Ia mengatakan bahwa jika ada pendatang dari daerah terjangkit maka Tim Gerak Cepat ( TGC) akan segera melakukan skrining terhadap yang bersangkutan.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas P3 Covid 19 Kalsel Abdul Haris Makkie menyatakan status Kalsel dari siaga darurat menjadi tanggap darurat mulai hari Sabtu (20/3).
Ditingkatkannya status itu karena ditemukan kasus positif virus COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang bersebelahan dengan Provinsi Kalsel.
Dinkes Tabalong meningkatkan skrining wilayah perbatasan antarprovinsi
Senin, 23 Maret 2020 6:06 WIB